ETIKA
PENELITIAN DAN KARYA TULIS ILMIAH
(Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Bisnis)
Dosen
: Herty Ramayani Sinaga, S.E., M.SI.
Makalah
Disusun
Oleh :
Andri Prahara (16401141)
Dea Mei Setiawati (16401133)
Jenrini Siringo-ringo Putri Asmedini O.O. (16401109)
Meidina Sugiatmadja (16401180)
Rika Puzia Lestari (16401112)
Sri Ariyani Agustin (16401091)
Tian Sonjaya (16401103)
Wulan Maula Agustin (16401182)
KAT
– K41 / 16

POLITEKNIK
PIKSI
GANESHA BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulilah kami
panjatkan kepada Allah SWT. Karena berkat rahmatNya, maka penulis bisa
menyelesaikan laporan ini. dibuatnya laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Bisnis.
Penulis sangat berharap,
laporan ini bisa memberi banyak manfaat untuk setiap orang yang membacanya. Dan
menambah wawasan serta pengetahuan bagi kita semua. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebanyak - banyaknya
untuk setiap orang yang sudah mendukung terlaksananya laporan yang tepat serta
teliti. Dan untuk semua pihak yang sudah membimbing dan mengarahkan penulis
hingga laporan ini bisa tersusun dengan baik.
Penulis berterima kasih kepada :
1.
Ibu Herti Ramayani Sinaga,
S.E., M. SI. selaku dosen mata kuliah Metodologi Penelitian Bisnis yang telah
memberi tugas ini pada penulis dan memberi banyak arahan yang tepat.
2.
Teman - teman yang ikut serta
dalam menyusun laporan ini, sehingga laporan selesai tepat waktu.
3.
Orang Tua yang senantiasa
selalu mendoakan penulis agar diberi kelancaran selama mengerjakan tugas
laporan ini.
Demikian penulis sampaikan rasa
terima kasih kepada seluruh pihak pendukung. Karena masih terdapat banyak
kekurangan dalam penulisan laporan ini, maka penulis menerima setiap masukan
yang tentunya membangun kinerja penulis dalam membuat sebuah laporan.
Bandung 10 Mei 2019
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................. 2
1.4 Manfaat Masalah................................................................................................ 2
1.5 Metode Pengumpulan Masalah.......................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 3
2.1 Pengertian Etika Penelitian ............................................................................... 3
2.2 Jenis – Jenis Etika Penelitian ............................................................................. 4
2.3 Point – Point Penting dalam Etika Penelitian ................................................... 7
2.4 Pengertian Karya Tulis Ilmiah ........................................................................... 9
2.5 Jenis – Jenis Karya Tulis Ilmiah ...................................................................... 11
2.1 Pengertian Etika Penelitian ............................................................................... 3
2.2 Jenis – Jenis Etika Penelitian ............................................................................. 4
2.3 Point – Point Penting dalam Etika Penelitian ................................................... 7
2.4 Pengertian Karya Tulis Ilmiah ........................................................................... 9
2.5 Jenis – Jenis Karya Tulis Ilmiah ...................................................................... 11
2.6 Metode Penulisan Karya Tulis Ilmiah ............................................................. 13
2.7 Syarat – Syarat Karya Tulis Ilmiah ................................................................. 15
2.8 Karakteristik Karya Tulis Ilmiah ..................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 18
3.1 Review Jurnal................................................................................................... 18
3.1 Review Jurnal................................................................................................... 18
BAB IV PENUTUP.................................................................................................. 22
4.1 Kesimpulan...................................................................................................... 22
4.2 Saran................................................................................................................ 22
4.1 Kesimpulan...................................................................................................... 22
4.2 Saran................................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Karya ilmiah sangat berkaitan erat dengan dunia pendidikan
dan juga dunia penelitian. Kebanyakan karya ilmiah yang diterbitkan merupakan
hasil dari berbagai macam riset yang dilakukan oleh lembaga penelitian ataupun lembaga
pendidikan.
Karya
ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk
membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka
sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal
yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.
Berbicara
tentang penulisan suatu karya tulis ilmiah, baik itu skripsi, tesis, maupun
disertasi, maka tidak luput dengan yang namanya penelitian ilmiah, apakah itu
dilakukan di lapangan atau di dalam pustaka. Salah satu hal yang paling penting
ketika melakukan penelitian adalah dalam hal pengumpulan data atau pun sampel,
karena dalam hal ini seorang peneliti memerlukan interaksi dengan banyak pihak
yang dibutuhkan dalam penelitiannya. Jadi yang sangat diperlukan dalam
menghadapi masyarakat adalah suatu tata krama dalam bersosialisasi atau yang
lebih dikenal dengan etika penelitian.
Tidak
hanya dalam bersosialisasi dengan masyarakat saja dibutuhkan etika, ketika
seorang peneliti mencari sumber pustaka pun wajib memiliki etika penelitian,
dimana si peneliti disini harus membubuhkan sumber rujukan atau kutipan yang
dia ambil. Ini semua untuk menghindari dengan yang namanya menjiplak atau plagiat
milik orang lain tanpa menyebutkan sumbernya, dan seolah-olah itu karangan asli
dari peneliti/penulis itu sendiri yang menulis, meneliti atau yang
mengerjakannya. Sehingga disinilah diperlukan dengan yang namanya kode etik
dalam penulisan karya ilmiah.
Berdasarkan
penjelasan diatas mengenai etika dan karya ilmiah, maka penulis ingin
memaparkan beberapa hal menyangkut dengan “Etika Penelitian dan Karya Imiah”
yang berhubungan dengan mata kuliah Metode Penelitian. Semoga pemaparan dan
penjelasan yang singkat ini berguna serta bermanfaat bagi kita semua.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Etika Penelitian ?
2. Apa saja jenis – jenis Etika Penelitian ?
3. Apa saja point – point penting Etika Penelitian?
4. Apa yang dimaksud dengan Karya Tulis Ilmiah?
5. Apa saja jenis-jenis Karya Tulis
Ilmiah?
6. Bagaimana metode penulisan Karya Tulis Ilmiah?
7. Apa saja syarat – syarat Karya Tulis Ilmiah?
8. Apa saja karakteristik penulisan Karya Tulis Ilmiah?
1.3
Tujuan Masalah
Dibuatnya
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas “Metodologi Penelitian” kepada dosen Herty Ramayanti
Sinaga,S.E.,M.SI . Selain itu penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas
poin-poin yang tertera pada rumusan masalah agar yang membaca mengerti dan
paham apa itu kode etik penelitian dan karya ilmiah.
1.4 Manfaat Masalah
1. Supaya kita dapat mengetahui tentang
Etika Penelitian.
2. Supaya kita dapat mengetahui tentang jenis
– jenis Etika Penelitian.
3. Supaya kita dapat mengetahui tentang
point – point penting Etika Penelitian.
4. Supaya kita dapat mengetahui tentang Karya
Tulis Ilmiah.
5. Supaya kita dapat mengetahui tentang jenis-jenis
Karya Tulis Ilmiah.
6. Supaya kita dapat mengetahui tentang
metode penulisan Karya Tulis Ilmiah.
7. Supaya kita dapat mengetahui tentang
syarat – syarat Karya Tulis Ilmiah.
8. Supaya kita dapat mengetahui tentang karakteristik
penulisan Karya Tulis Ilmiah.
1.5 Metode Pengumpulan Masalah
Makalah ini
disusun penulis menggunakan metode pengumpulan data yang bersumber dari
handbook e-learning yang disediakan oleh lembaga serta bersumber dari internet.
BAB
II
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Etika Penelitian
Menurut Setiawan, etika adalah konsep
yang mengarah pada perilaku yang baik dan pantas berdasarkan nilai-nilai norma,
moralitas, pranata, baik kemanusiaan maupun agama.
Etika mengandung
tiga pengertian:
1.
Kata
etika dapat dipakai dalam arti nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi
pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2.
Etika
berarti kumpulan asas atau nilai moral. Misalnya kode etik.
3.
Etika
merupakan ilmu tentang yang baik atau yang buruk yang diterima dalam suatu
masyarakat.
Etika
berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos, dalam bentuk tunggal
mempunyai banyak arti, antara lain tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam
bentuk jamak (ta etha) artinya adalah adat kebiasaan. Etika adalah ilmu
tentang apa yang bisa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Kata yang
cukup dekat dengan etika adalah moral. Moral berasal dari kata latin mos
dalam bentuk tunggal, jamaknya mores yang berarti kebiasaan, adat.
Etimologi kata etika sama dengan etimologi kata moral karena keduanya berasal
dari kata yang berarti adat kebiasaan. Hanya saja bahasa asalnya yang berbeda.
Istilah etika atau moral dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai
kesusilaan. Objek material etika adalah tingkah laku atau perbuatan manusia,
perbuatan yang dilakukan secara sadar dan bebas. Sedangkan objek formal etika
yaitu kebaikan dan keburukan atau bermoral dan tidak bermoral dari tingkah laku
tersebut.
Penelitian
adalah kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta atau
prinsip-prinsip (baik kegiatan untuk penemuan, pengujian atau pengembangan)
dari suatu pengetahuan dengan cara
mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data yang dikerjakan secara sistematis
berdasarkan ilmu pengetahuan (metode ilmiah).
Jadi dapat disimpulkan bahwa, etika penelitian adalah suatu ukuran
dari tingkah laku dan perbuatan yang harus dilakukan/diikuti oleh seorang
peneliti dalam memperoleh data-data penelitiannya yang disesuaikan dengan adat
istiadat serta kebiasaan masyarakat ditempat ia meneliti.
2.2 Jenis-jenis Etika Penelitian
Selain didasarkan pada kaidah-kaidah
ilmiah (metode ilmiah), pelaksanaan penelitian harus mengikuti etika penelitian.
Etika penelitian berkaitan dengan norma-norma:
• Norma sopan-santun; peneliti
memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di masyarakat.
• Norma hukum; bila terjadi
pelanggaran maka peneliti akan dikenakan sanksi.
• Norma moral; peneliti mempunyai
itikad dan kesadaran yang baik dan jujur dalam penelitian.
Berkenaan
dengan etika sosial, Kemmis dan Taggart dalam Hopkins menjelaskan bahwa
terdapat beberapa etika/pedoman yang harus ditaati sebelum, selama dan sesudah
penelitian dilakukan sebagai berikut:
1)
Meminta
persetujuan dan ijin kepada orang-orang, panitia, atau pejabat yang berwenang.
2)
Ajaklah
kawan-kawan sejawat terlibat dan berpartisipasi dalam penelitian.
3)
Terhadap
yang tidak langsung terlibat, perhatikan pendapat mereka.
4)
Penelitian
berlangsung terbuka dan transparan, saran-saran diperhatikan, dan kawan sejawat
diperbolehkan mengajukan protes.
5)
Meminta
izin eksplisit, untuk mengobservasi dan mencatat kegiatan mitra peneliti, tidak
termasuk izin dari siswa apabila penelitian bertujuan meningkatkan
pembelajaran.
6)
Meminta
izin untuk membuka dan mempelajari catatan resmi, surat menyurat dan dokumen.
Membuat fotokopi hanya diperkenankan apabila di ijinkan.
7)
Catatan
dan deskripsi kegiatan hendaknya relevan, akurat dan adil.
8)
Wawancara,
pertemuan atau tukar pendapat tertulis hendaknya memperhatikan pandangan lain,
relevan, akurat dan adil.
9)
Rujukan
langsung, rujukan observasi, rekaman, keputusan, kesimpulan, atau rekomendasi
hendaknya mendapat izin atau otorisasi kutipan.
10)
Laporan
disusun untuk kepentingan yang berbeda, seperti laporan verbal pada pertemuan
staf jurusan, tertulis untuk jurnal, surat kabar, orang tua murid dan
lain-lain.
11)
Tanggung
jawab untuk hal-hal atau pribadi-pribadi yang sifatnya konfidensial.
12)
Semua
mitra penelitian mengetahui dan menyetujui prinsip-prinsip kerja di atas,
sebelum penelitian berlangsung.
13)
Hak
melaporkan kegiatan dan hasil penelitian, apabila sudah disetujui oleh para
mitra peneliti, dan laporan tidak bersifat melecehkan siapapun yang terlibat,
maka laporan tidak boleh di veto atau dilarang karena alasan kerahasiaan.
14)
Nama sumber data atau informan,
terutama dalam penelitian kualitatif, tidak boleh dicantumkan apabila
pencantuman nama tersebut dapat merugikan sumber data atau informan. Sebagai
gantinya, nama sumber data atau informan dinyatakan dalam bentuk kode atau nama
samaran.
Dalam bisnis pun diperlukan adanya
perilaku etis dari para pelakunya dalam melakukan riset/penelitian. Perilaku
etis yang dimaksud artinya perilaku yang mengacu kepada norma-norma atau
standar-standar moral pribadi dan hubungannya dengan orang lain agar dapat
terjamin, bahwa tidak ada seorang pun yang dirugikan. Ada beberapa etika bagi
peneliti bisnis yang perlu diperhatikan dan bisa jadi etika ini dapat dipakai
untuk penelitian lainnya. Ke empat macam etika dalam bisnis tersebut antara
lain:
1.
Etika
peneliti pada responden; dalam melakukan pengumpulan data, hak-hak responden
harus dilindungi, misalnya responden tidak akan merasa dirugikan baik secara
fisik maupun mental. Jika peneliti berhubungan langsung dengan responden maka
harus dijelaskan secara langsung tujuan dan manfaat-manfaat yang akan didapat
dari studi ini sehingga responden maklum. Selain itu harus diingat pula bahwa hak atas kebebasan pribadi,
misalnya orang mempunyai hak untuk menolak diwawancarai, sehingga peneliti
harus meminta izin terlebih dahulu.
2.
Etika
peneliti pada klien; dalam suatu riset berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
etis, klien ingin identitasnya tidak diketahui (misalnya dalam melakukan riset
pasar suatu produk baru) sehingga identitasnya tidak ingin diketahui oleh
pesaing, maka peneliti harus menghargai keinginannya dan membuat rencana yang
menjaga identitas kliennya.
3.
Etika
peneliti pada asisten; peneliti biasanya dibantu oleh para asisten peneliti dan
tidak etis jika menugaskan seorang asisten untuk melakukan sesuatu, misalnya
melakukan wawancara langsung di tempat yang kurang aman sehingga bisa terancam
secara fisik, akibatnya dapat saja asisten memalsukan instrument penelitian.
Seharusnya peneliti menyediakan fasilitas lain yang membuat asisten merasa
aman. Peneliti juga harus menuntut perilaku etis dari para asisten. Perilaku
asisten adalah di bawah pengawasan langsung peneliti sehingga jika ia berbuat
curang maka yang bertanggung jawab adalah peneliti, sehingga semua asistn
selain diberi pelatihan dan supervisi yang baik juga diberi bekal mental yang
kuat untuk tidak melakukan tindakan penyelewengan.
4.
Etika
klien; sering terjadi bahwa peneliti diminta oleh kliennya untuk mengubah data,
menghilangkan bagian-bagian dari hasil analisis data yang dianggap merugikannya
dan mengartikan data dari segi yang menguntungkan, dan sebagainya, semua ini
merupakan perilaku tidak etis dari klien. Kalau peneliti menuruti kehendak
mereka maka ini merupakan pelanggaran terhadap standar-standar etika. Dalam
bisnis, hal ini bisa saja terjadi kalau bayaran yang diterima dari klien lebih
tinggi dari sewajarnya, sehingga dapat dibayangkan bagaimana kualitas si
peneliti tersebut. Bagi peneliti yang dapat dibujuk oleh klien ini hendaknya
dapat menolak ajakan tersebut dan memutuskan kontrak dengan klien yang ini
selamanya.
2.3 Point-point Penting dalam Etika Penelitian
Etika mencakup norma untuk
berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang
seharusnya tidak boleh dilakukan. Rangkuman etika penelitian meliputi
butir-butir berikut:
1. Kejujuran,
Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan metode
dan prosedur penelitian, publikasi hasil. Jujur pada kekurangan atau
kegagalan metode yang dilakukan. Hargai rekan peneliti, jangan
mengklaim pekerjaan yang bukan pekerjaan Anda sebagai pekerjaan Anda.
2. Obyektivitas,
Upayakan minimalisasi kesalahan/bias dalam rancangan percobaan, analisis
dan interpretasi data, penilaian ahli/rekan peneliti, keputusan pribadi,
pengaruh pemberi dana/sponsor penelitian.
3. Integritas
Tepati selalu janji dan perjanjian, lakukan penelitian dengan tulis, upayakan
selalu menjaga konsistensi pikiran dan perbuatan.
4. Ketelitian,
Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian; secara teratur
catat pekerjaan yang Anda dan rekan anda kerjakan, misalnya kapan dan di
mana pengumpulan data dilakukan. Catat juga alamat korespondensi
responden, jurnal atau agen publikasi lainnya.
5. Keterbukaan,
Secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya
penelitian. Terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru.
6. Penghargaan
terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), Memperhatikan paten, copyrights,
dan bentuk hak-hal intelektual lainnya. Jangan menggunakan data,
metode, atau hasil yang belum dipublikasi tanpa ijin penelitinya.
Menuliskan semua narasumber yang memberikan kontribusi pada riset Anda.
7. Penghargaan
terhadap kerahasiaan (Responden), bila penelitian menyangkut data pribadi,
kesehatan, catatan kriminal atau data lain yang oleh responden dianggap
sebagai rahasia, maka peneliti harus menjaga kerahasiaan
data tersebut.
8. Publikasi
yang terpercaya, Hindari mempublikasikan penelitian yang sama
berulang-ulang ke pelbagai media (jurnal, seminar).
9. Pembinaan
yang konstruktif, Membantu membimbing, memberi arahan dan masukan bagi
mahasiswa/peneliti pemula. Perkenankan mereka mengembangkan ide mereka menjadi
penelitian yang berkualitas.
10. Penghargaan
terhadap kolega/rekan kerja, Hargai dan perlakukan rekan penelitian Anda dengan
semestinya. Bila penelitian dilakukan oleh suatu tim akan
dipublikasikan, maka peneliti dengan kontribusi terbesar ditetapkan
sebagai penulis pertama (first author), sedangkan yang lain menjadi
penulis kedua (co-author(s)). Urutan menunjukkan besarnya
kontribusi anggota tim dalam penelitian.
11. Tanggung
jawab sosial, Upayakan penelitian Anda berguna demi kemaslahatan masyarakat,
meningkatkan taraf hidup, mudahkan kehidupan dan meringankan beban hidup
masyarakat. Anda juga bertanggung jawab melakukan pendampingan bagi
masyarakat yang ingin mengaplikasikan hasil penelitian Anda.
12. Tidak
melakukan Diskriminasi, Hindari melakukan pembedaan perlakuan pada rekan kerja
atau mahasiswa karena alasan jenis kelamin, ras, suku, dan faktor-faktor
lain yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kompetensi dan
integritas ilmiah.
13. Kompetensi,
Tingkatkan kemampuan dan keahlian meneliti melalui pendidikan dan
pembelajaran seumur hidup; secara bertahap tingkatkan kompetensi Anda
sampai taraf pakar.
14. Legalitas,
Pahami dan patuhi peraturan institusional dan kebijakan pemeintah yang terkait
dengan penelitian Anda.
15. Rancang
pengujian dengan hewan percobaan dengan baik, Bila penelitian memerlukan hewan
percobaan, maka percobaan harus dirancang sebaik mungkin, tidak dengan
gegabah melakukan sembarang perlakuan pada hewan percobaan.
16. Mengutamakan
keselamatan manusia, Bila harus menggunakan manusia untuk menguji
penelitian, maka penelitian harus dirancang dengan teliti, efek negatif
harus diminimalkan, manfaat dimaksimalkan; hormati harkat kemanusiaan,
privasi dan hak obyek penelitian Anda tersebut; siapkan pencegahan
dan pengobatan bila sampel Anda menderita efek negatif penelitian (jika untuk
penelitian medis).
Demikian
beberapa point/butir-butir penting diatas mengenai etika penelitian yang harus
diikuti oleh seorang peneliti ketika terjun ke suatu masyarakat tempat ia
melakukan penelitian, karena dengan merancang rencana yang baik maka akan di
dapat pengumpulan data yang maksimal dan sesuai yang diharapkan.
2.4 Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya ilmiah berupa tugas akhir biasanya merupakan syarat
utama yang harus dipenuhi oleh mahasiswa yang ingin menyelesaikan studinya. Ada
beberapa definisi para ahli tentang karya tulis ilmiah, diantaranya :
1. Brotowidjoyo
Menurut Brotowodjoyo, karya ilmiah
merupakan karangan ilmu pengetahuan yang menampilkan fakta dan dibuat dengan
menggunakan metodologi penulisan yang baik dan benar.
2. Eko Susilo M
Menurut Eko Susilo M, karya ilmiah
merupakan suatu tulisan ataupun karangan yang didapatkan sesuai dengan sifat
keilmuannya dan didasari dari berbagai hasil pengamatan, penelitian, dan
peninjauan terhadap bidang ilmu tertentu, yang disusun dengan menggunakan
metode tertentu dengan memperhatikan sistematika penulisan yang baik dan
santun, serta dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
3. Jones
Menurut Jones, karya ilmiah
merupakan karangan ilmiah yang ditujukan untuk masyarakat tertentu ataupun
profesional yang biasanya bersifat karya ilmiah tinggi.
Jadi
karya tulis ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum
yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah dan mengikuti
pedoman dan konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Karya tulis
ilmiah merupakan suatu sajian bentuk karangan yang dinamis. Karya tulis ilmiah
bukan sebuah “pakem” keilmuan sehingga penyajiannya harus menuntut sesuatu yang
statis dari waktu ke waktu.
Tingkat
keilmiahan sebuah karya tulis dapat diukur oleh keruntunan uraian yang tersaji
dalam bentuk kebertamalian antaraspek yang terdapat dalam keterangan tersebut
serta kebertalian antarbagiannya. Keterhubungan antarbagiannya sangat erat dan
kentara jika diamati melalui sistematika penyajian tulisan yang logis. Apabila
bagian landasan teoritis bukan merupakan rangkaian teori yang digunakan untuk
menjawab permasalahan atau untuk mendeskripsikan setiap aspek yang dikaji atau
diteliti, bagian tersebut tidak berfungsi teori-teori yang melandasi suatu
gagasan ilmiah.
2.5 Jenis - Jenis Karya Tulis Ilmiah
1.
Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah laporan ilmiah
lengkap dari suatu penelitian setelah kegiatan penelitian berakhir, sebagai
pertanggungjawaban ilmiah dan sebagai dokumen tertulis lengkap dari kegiatan
penelitian. Dalam laporan penelitian, peneliti memaparkan berbagai
langkah yang telah dilakukan selama penelitian dan apa saja hasil yang telah
ditemukan dari kegiatan penelitiannya. Dengan demikian, laporan penelitian
merupakan media bagi peneliti mengkomunikasikan pelaksanaan penelitian serta
hasil-hasilnya kepada orang lain.
2.
Makalah
Makalah
adalah salah satu produk karya
tulis ilmiah yang memuat kajian tentang suatu masalah di lingkungan
sekitar. Landasan pembahasanya adalah keberadaan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif. Kajian yang termuat dalam makalah menggunakan pola pikir yang
deduktif dan induktif. Pola pikir deduktif adalah cara berpikir yang ditangkap
atau diambil dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik kesimpulan yang
bersifat khusus. Sedangkan pola pikir induktif adalah cara mempelajari sesuatu
yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang
umum.
Makalah
juga bisa diartikan sebagai karya akademis produk dari cara membuat
karya tulis ilmiah yang diterbitkan pada suatu jurnal yang bersifat
ilmiah. Salah satu karya ilmiah ini juga biasanya digunakan sebagai persyaratan
ujian pada suatu mata kuliah. Terlebih lagi, dalam tugas tersebut biasanya
mahasiswa dituntut untuk memuat saran pemecahan tentang suatu secara ilmiah
kedalam makalah mereka. Walau makalah adalah bentuk paling sederhana diantara
karya tulis ilmiah lainnya, bahasa yang digunakan dalam makalah tetaplah bahasa
yang tegas dan lugas.
3.
Artikel
Karya
tulis yang disusun untuk mengungkapkan pendapat seorang penulis atas suatu fakta/data/
pendapat orang lain berdasarkan rangkaian logika tersendiri. tulisan
lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang
sifatnya aktual dan atau kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu
(informatif), memengaruhi dan meyakinkan (persuasif argumentatif), atau
menghibur khalayak pembaca (rekreatif).
4.
Skripsi
Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia
untuk mengilustrasikan suatu karya tuis
ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang
membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.
Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu
menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya.
Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan
keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan
masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Skripsi
merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia.
5.
Tesis
Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan
dalam karya tulis ilmiah; untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi. Tesis juga dapat berarti sebuah karya tulis
ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa. Tesis merupakan bukti kemampuan yang
bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang
keilmuan dalam ilmu pendidikan sesuai ilmu yang telah dipelajari.
6.
Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa
dalam menyelesaikan Program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti
kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan
penemuan baru dalam salah satu disiplin Ilmu Pendidikan.
2.6 Metode Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Metode
penulisan menulis karya ilmiah adalah suatu cara untuk pelaksanaan secara
sistematis dan objektif yang mengikuti langkah-langkah menulis karya ilmiah
sebagai berikut.
1.
Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan
tujuan
Ini
merupakan langkah langkah menulis karya ilmiah yang pertama, yaitu melakukan
pengamatan atas obyek yang diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan yang akan
diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik acuan Anda
dalam proses penulisan atau penelitian
2.
Menyusun hipotesis
Langkah
langkah menulis karya ilmiah yang kedua adalah menyusun dugaan-dugaan yang
menjadi penyebab dari obyek penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi
yang ditetapkan ketika Anda mengamati obyek penelitian.
3.
Menyusun rancangan penelitian
Selanjutnya
Anda menyusun rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah langkah
menulis karya ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang
dilakukan.
4.
Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang
direncanakan
Ini
langkah keempat dari langkah langkah menulis karya ilmiah yang merupakan
kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian
yang dilakukan. Anda lakukan percobaan yang signifikan dengan objek penelitian.
5.
Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data
Setelah
melakukan percobaan atas objek penelitian dengan metode yang direncanakan, maka
selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap objek percobaan yang dilakukan
tersebut. Apa yang terjadi pada objek penelitian. Ini merupakan langkah langkah
menulis karya ilmiah yang kelima.
6.
Menganalsis dan menginterpretasikan data
Langkah-langkah
menulis karya ilmiah keenam, yaitu mengenalisa dan menginterpretasikan hasil
pengamatan yang sudah dilakukan. Anda coba untuk menginterpretasikan segala
kondisi yang terjadi pada saat pengamatan. Di langkah inilah Anda mencoba untuk
meneliti dan memperkirakan apa yang terjadi dari pengamatan dan pengumpulan
data.
7.
Merumuskan kesimpulan dan atau teori
Langkah
ketujuh dari langkah langkah menulis karya ilmiah adalah merumuskan kesimpulan
atau teori mengenai segala hal yang terjadi selama percobaan, pengamatan,
penganalisaan, dan penginterpretasian data. Langkah ini mencoba untuk menarik
kesimpulan dari semua yang didapatkan dari proses percobaan, pengamatan,
penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap objek penelitian.
8.
Melaporkan hasil penelitian
Langkah
terakhir dari langkah langkah menulis karya ilmiah adalah melaporkan hasil
penelitian. Dan, langkah inilah yang sesungguhnya merupakan proses penulisan
karya ilmiah. Dengan langkah ini, maka guru atau anak didik dapat menyusun
sebuah tulisan atau karya tulis ilmiah yang akan memberikan kontribusi pada
peningkatan kualitas personal.
Jika
ingin melakukan proses penyusunan karya tulis ilmiah, maka setidaknya
langkah-langkah menulis karya ilmiah ini Anda pahami dan terapkan. Dengan
demikian, maka proses penulisan Anda benar-benar objektif dan berguna bagi
kehidupan masyarakat. Dan, ini merupakan kontribusi kongkrit Anda kepada
masyarakat.
2.7 Syarat - Syarat Karya Tulis Ilmiah
Sebuah karngan ilmiah perlu disusun dengan
memperhatikan syarat-syarat berikut.
1. Menyajikan
fakta objek secara sistematis.
2. Penulisannya
cermat, tepat, dan benar, serta tulus, tidak memuat terkaan.
3. Sistematis,
tiap langkah direncanakan secara sistematis, terkendali secara konseptual dan
procedural
4. Tidak
mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak merambisi agar pembaca tidak berpihak
kepadanya, motivasi penulis hanya untuk memberitahukan tentang sesuatu dan
tidak ambisius.
5. Tidak
memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung, kecuali dalam hipotesis kerja.
6. Menggunakan
bahasa ilmiah.
7. Karangan
ilmiah tidak emotif, tidak menonjolkan perasaan.
8. Tidak
memancing pertanyaan-pertanyaan yang bernada keraguan.
9. Tidak
persuasive, karangan ilmiah itu benar-benar untuk mendorong pembaca mengubah
pendapat, tidak melalui ajakan, tetapi membiarkan fakta berbicara sendiri.
10. Tidak
melebih-lebihkan sesuatu, dalam karangan ilmiah hanya disajikan kebenaran
fakta, memutarbalikan fakta akan menghancurkan tujuan penulisan karya ilmiah.
2.8 Karakteristik Karya Tulis Ilmiah
Berdasarkan
kajian terhadap cara penyajian karya tulis ilmiah dapat diungkapkan beberapa
karakteristik karangan ilmiah sebagaimana dinyatakan dalam Weisman
(1961:44-61), Brotowidjojo (1993:58-63),
Keraf (1983:57) dan Suherli (1996:182-200). Yaitu :
1. Karangan Ilmiah Menyajikan Fakta yaitu
berupa fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dengan
mengikuti metodelogi penulisan yang benar
2. Karangan Ilmiah disajikan Definisi,
metode penyajian definisi sebagai karakteritik karangan ilmiah meliputi metode
eksplikasi, analisis, deskripsi, ilustrasi, perbandingan, analogi, eliminasi,
dan etimologi
3. Karangan Ilmiah menguraikan permasalahan dengan cara abstrak,
jelas/lengkap, objektif, bernalar dan konseptual.
4. Karangan ilmiah menerapkan teori-teori
yang dapat dilakukan secara logis, spesifik tau faktual
5. Karangan ilmiah disajikan pemecahan
masalah yang dilakukan dengan cara deduktif, induksi, atau berproses.
NO.
|
Karakteristik
|
Cara Penyajian
|
1.
|
Menyajikan Fakta
|
-
Objektif
-
Sistematis
-
Cermat
|
2.
|
Menyajikan pengertian/definisi tentang judul/permasalahan
|
-
Deskriptif
-
Eksplikasi
-
Analisis
-
Ilustrasi
-
Perbandingan /analogi
-
Etimologi
|
3.
|
Menguraikan Masalah
|
-
Abstrak
-
Bernalar
-
Objektif
-
Konseptual
|
4.
|
Menerapkan Teori
|
-
Faktual
-
Spesifik
|
5.
|
Membahas, memecahkan dan menyimpulan masalah.
|
-
Induktif
-
Deduktif
|
Sumber: Kusmana (2010: 20)
Kelima karakteristik karya tulis
ilmiah tersebut dapat dijadikan sebagai rujukan bagi para penulis dalam
mengungkapkan argument melalui suatu karangan ilmiah. Penyajian argument ilmiah
yang dituangkan ke dalam bentuk karangan ilmiah akan berhasil dipahami oleh
pembaca ketika menerapkan karakteristik tesebut dengan cara penyajian yang
sesuai dengan kriteria suatu karangan ilmiah.
BAB III
METODE ILMIAH
METODE ILMIAH
3.1 Review
Jurnal
Judul
|
:
|
Penerapan Sistem Akuntansi Berbasis Akrual : Kajian
dari aspek keprilakuan.
|
Penulis
|
:
|
Teguh Erawati dan Danang Kurniawan
|
Tujuan
|
:
|
Untuk menguji penerapan standart akuntansi
pemerintah berbasis akrual dari aspek keprilakuan yaitu komitmen organisasi,
sdm, serta pemanfaatan teknologi informasi
|
Metode Penelitian yang digunakan
|
:
|
Kuantitatif
|
Pengambilan data
|
:
|
Teknik survey
|
Tempat penelitian
|
:
|
Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang
|
Responden
|
:
|
Kepala Bag.Keuangan, Sub. Bagian Keuangan, serta
Staf bagian Keuangan
|
Teknik pengambilan sampel
|
:
|
Purposive-Sampling
berupa Kuesioner
|
Hasil Penelitian
|
:
|
Menunjukan bahwa penerapan system akuntansi akrual
dipengaruhi oleh komitmen organisasi, sedangkan SDM dan pemanfaaatan
teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap penerapan standart akuntansi
pemerintah berbasis akrual
|
Fenomena yang diangkat
|
:
|
Adanya pengembangan system akuntansi pada
pengembangan SDM dalam strategi penerapan standart akutansi pemerintah
berbasis akrual secara bertahap yang menyebabkan perlunya penyesuaian .
Selain itu, salah satu penyebab kelemahan penyususnan laporan keuangan pada
SKPD Kabupaten Magelang adalah lemahnya komitmen pimpinan satuan kerja.
|
Jenis penelitiannya
|
:
|
Deskriptif Kualitatif untuk menggambarkan suatu
fenomema atau kondisi tertentu.
|
Populasi
|
:
|
Pengelola keuangan di Satuan Kerja Pemerintah Daerah
( SKPD ) Kabupaten Magelang.
|
Variabel Independen
|
:
|
Komitmen organisasi, SDM dan pemanfaatan Teknologi
Informasi.
|
Indikator :
|
||
1.
Komitmen Organisasi yaitu penerimaan atas tujuan nilai-nilai
organisasi, rasa memiliki terhadap organisasi, keterlibatan organisasi secara
utuh, profesionalisme dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi dan tanggung
jawabnya, adanya perasaan menjadi bagian dari organisasi.
2.
SDM yaitu integritas, kompetensi, loyalitas, reward,
motivasi, budaya organisasi.
3.
Pemanfaatan Teknologi Informasi yaitu pengolahan
data keuangan menggunakan piranti lunak, jaringan internet terpasang dan
digunakan untuk komunikasi data keuangan, proses akuntansi selalu menggunakan
komputer atau terkomputerisasi, laporan keuangan dihasilkan dari system
informasi yang terintergrasi, dukungan perangkat teknologi informasi.
|
||
Variabel Dependen
|
:
|
Penerapan standart akuntansi pemerintah berbasis
akrual.
|
Indikator :
|
||
Kesiapan sumber daya manusia, peran standart
akuntansi pemerintah berbasis akrual, factor pendukung berbasis akrual.
|
||
Pengukuran dan Ukuran skala yang digunakan
|
:
|
Skala likert dengan menggunakan lima pilihan dari
sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.
|
Pengujian hipotesis
|
:
|
Pengujian hipotesis menggunakan regresi linear
berganda dengan bantuan piranti lunak SPSS. Hipotesis diterima jika nilai
probabilitas dibawah 0,05.
|
Jenis probabilitas yang digunakan
|
:
|
Jenis probabilitas yang digunakan adalah
Proportionate Stratified Random Sampling : Teknik ini digunakan bila populasi
mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
profosional. Seperti Kepala bagian keuangan, Sub.bagian keuangan, serta
Staf-staf bagian keuangan.
|
Teori yang digunakan
|
:
|
1.
Komitmen Organisasi
Inznillah (2015) menyatakan bahwa komitmen organisasi berarti kemauan
dari penerimaan. Seorang individu mau bekerja keras untuk objek, sasaran - sasaran
dan nilai nilai tertentu, atau dia menjadi anggota dalam sebuah system.
Konsep komitmen organisasi telah didefinisikan sebagai suatu perpaduan antara
sikap dan perilaku. Komitmen organisasi menyangkut tiga sikap yaitu, rasa
mengidentifikasi dengan tujuan organisasi, rasa keterlibatan dengan tugas
organisasi, dan rasa kesetiaan kepada organisasi.
2.
SDM
Wardani
dan Andriyani (2017) menyatakan kualitas sumber daya manusia adalah kemampuan
sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang
cukup memadai. Dalam pengelolaan keuangan daerah yang baik, perangkat desa
harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, didukung dengan latar
belakang pendidikan dan pelatihan, serta mempunyai pengalaman di bidang
keuangan. Sumber daya manusia tersebut mampu memahami logika akuntansi dengan
baik dalam penerapan sistem akuntansi.
3.
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Ariesta
(2013) menyatakan bahwa pemanfaatan adalah perilaku karyawan teknologi dalam
tugasnya, pengukurannya berdasarkan frekuensi penggunaan dalam diversitas
aplikasi yang dijalankan. Pemanfaatan teknologi informasi merupakan
penggunaan secara optimal komputer, perangkat lunak, database, jaringan,
electronic commerce, dan jenis lainnya yang berhubungan dengan teknologi
informasi (Nadir & Hasyim, 2017).
4.
Penggunaan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis
Akrual
(peraturan
pemerintah nomor 24 tahun 2005) tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
yaitu 318 Penerapan sistem akuntansi berbasis akrual: kajian…. (Erawati,
Kurniawan) prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan pemerintah. SAP diterapkan di lingkungan
pemerintah baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan satuan organisasi di
lingkungan pemerintah pusat atau daerah, jika menurut peraturan perundang-undangan
satuan organisasi yang dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.
|
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Etika
Penelitian adalah langkah – langkah yang perlu diperhatikan oleh seorang
peneliti sebagai standar ukuran dari penelitian agar validasi data – data penelitiannya
bersifat nyata dan maksimal. Sedangkan Karya Tulis Ilmiah yakni suatu karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang dikerjakan sesuai dengan tata
cara ilmiah yang disertai etika penelitian.
Simpulan
penelitian ini meliputi tiga hal. Pertama, komitmen organisasi berpengaruh
positif terhadap penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual.
Kedisiplinan dalam tanggung jawab di SKPD Kabupaten Magelang mendorong
kesadaran melaksanakan tugas pelayanan publik dalam implementasi standar
akuntansi pemerintah berbasis akrual. Kedua, faktor sumber daya manusia tidak
berpengaruh terhadap penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual.
Dengan demikian, perlu pelatihan untuk sumber daya manusia yang diselenggarakan
oleh pemerintah Kabupaten Magelang. Perhatian pemerintah dan penghargaan kepada
SDM perlu ditingkatkan agar dalam penerapan standar akuntansi pemerintah
berbasis akrual lebih berkompeten dan efektif. Ketiga, pemanfaatan teknologi
informasi berpengaruh positif terhadap penerapan standar akuntansi pemerintah
berbasis akrual. SKPD Kabupaten Magelang dalam pemanfaatan teknologi informasi
seperti komputer dan jaringan internet sudah dilakukan dengan baik, sehingga
mendukung penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual.
4.2 Saran
Saat kita
melakukan sebuah penelitian yang dapat menghasilkan suatu karya tulis ilmiah,
kita harus memahami etika permasalahan. Penelitian
selanjutnya dapat mengembangkan fokus pada karakteristik sumber daya manusia,
misalnya kriteria pendidikan terakhir maupun berbagai pelatihan pengelolaan
keuangan pemerintah daerah. Pengembangan juga dapat dilakukan dengan desain
kualitatif melalui wawancara mendalam maupun Focus Group Discussion dengan
responden. Penelitian juga dapat dikembangkan dengan desain eksperimen yang
memiliki keunggulan dalam validitas internal.
DAFTAR PUSTAKA
http://elearning-indonesia.net/pluginfile.php/22700/mod_resource/content/1/SAAD_METLIT_P12_R0100.pdf
http://elearning-indonesia.net/pluginfile.php/22702/mod_resource/content/1/SAAD_METLIT_P13_R0100.pdf