Rabu, 02 Oktober 2019


ETIKA PENELITIAN DAN KARYA TULIS ILMIAH
(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Bisnis)
Dosen : Herty Ramayani Sinaga, S.E., M.SI.
Makalah
Disusun Oleh :
Andri Prahara                                                  (16401141)
Dea Mei Setiawati                                          (16401133)
Jenrini Siringo-ringo Putri Asmedini O.O.     (16401109)
Meidina Sugiatmadja                                      (16401180)
Rika Puzia Lestari                                           (16401112)
Sri Ariyani Agustin                                         (16401091)
Tian Sonjaya                                                   (16401103)
Wulan Maula Agustin                                     (16401182)
KAT – K41 / 16
POLITEKNIK
PIKSI GANESHA BANDUNG
2019






KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena berkat rahmatNya, maka penulis bisa menyelesaikan laporan ini. dibuatnya laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Bisnis.
Penulis sangat berharap, laporan ini bisa memberi banyak manfaat untuk setiap orang yang membacanya. Dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi kita semua. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebanyak - banyaknya untuk setiap orang yang sudah mendukung terlaksananya laporan yang tepat serta teliti. Dan untuk semua pihak yang sudah membimbing dan mengarahkan penulis hingga laporan ini bisa tersusun dengan baik.
Penulis berterima kasih kepada :
1.      Ibu Herti Ramayani Sinaga, S.E., M. SI. selaku dosen mata kuliah Metodologi Penelitian Bisnis yang telah memberi tugas ini pada penulis dan memberi banyak arahan yang tepat.
2.      Teman - teman yang ikut serta dalam menyusun laporan ini, sehingga laporan selesai tepat waktu.
3.      Orang Tua yang senantiasa selalu mendoakan penulis agar diberi kelancaran selama mengerjakan tugas laporan ini.
Demikian penulis sampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak pendukung. Karena masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, maka penulis menerima setiap masukan yang tentunya membangun kinerja penulis dalam membuat sebuah laporan.



Bandung 10 Mei 2019
Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................. 2
1.4 Manfaat Masalah................................................................................................ 2
1.5 Metode Pengumpulan Masalah.......................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 3
2.1 Pengertian Etika Penelitian ............................................................................... 3
2.2 Jenis – Jenis Etika Penelitian ............................................................................. 4
2.3 Point – Point Penting dalam Etika Penelitian ................................................... 7
2.4 Pengertian Karya Tulis Ilmiah ........................................................................... 9
2.5 Jenis – Jenis Karya Tulis Ilmiah ...................................................................... 11
2.6 Metode Penulisan Karya Tulis Ilmiah ............................................................. 13
2.7 Syarat – Syarat Karya Tulis Ilmiah ................................................................. 15
2.8 Karakteristik Karya Tulis Ilmiah ..................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 18
3.1 Review Jurnal................................................................................................... 18
BAB IV PENUTUP.................................................................................................. 22
4.1 Kesimpulan...................................................................................................... 22
4.2 Saran................................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. iii





BAB I
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang
Karya ilmiah sangat berkaitan erat dengan dunia pendidikan dan juga dunia penelitian. Kebanyakan karya ilmiah yang diterbitkan merupakan hasil dari berbagai macam riset yang dilakukan oleh lembaga penelitian ataupun lembaga pendidikan.
Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.
Berbicara tentang penulisan suatu karya tulis ilmiah, baik itu skripsi, tesis, maupun disertasi, maka tidak luput dengan yang namanya penelitian ilmiah, apakah itu dilakukan di lapangan atau di dalam pustaka. Salah satu hal yang paling penting ketika melakukan penelitian adalah dalam hal pengumpulan data atau pun sampel, karena dalam hal ini seorang peneliti memerlukan interaksi dengan banyak pihak yang dibutuhkan dalam penelitiannya. Jadi yang sangat diperlukan dalam menghadapi masyarakat adalah suatu tata krama dalam bersosialisasi atau yang lebih dikenal dengan etika penelitian.
Tidak hanya dalam bersosialisasi dengan masyarakat saja dibutuhkan etika, ketika seorang peneliti mencari sumber pustaka pun wajib memiliki etika penelitian, dimana si peneliti disini harus membubuhkan sumber rujukan atau kutipan yang dia ambil. Ini semua untuk menghindari dengan yang namanya menjiplak atau plagiat milik orang lain tanpa menyebutkan sumbernya, dan seolah-olah itu karangan asli dari peneliti/penulis itu sendiri yang menulis, meneliti atau yang mengerjakannya. Sehingga disinilah diperlukan dengan yang namanya kode etik dalam penulisan karya ilmiah.
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai etika dan karya ilmiah, maka penulis ingin memaparkan beberapa hal menyangkut dengan “Etika Penelitian dan Karya Imiah” yang berhubungan dengan mata kuliah Metode Penelitian. Semoga pemaparan dan penjelasan yang singkat ini berguna serta bermanfaat bagi kita semua.



1.2  Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan Etika Penelitian ?
2.      Apa saja jenis – jenis Etika Penelitian ?
3.      Apa saja point – point penting Etika Penelitian?
4.      Apa yang dimaksud dengan Karya Tulis Ilmiah?
5.      Apa saja jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah?
6.      Bagaimana metode penulisan Karya Tulis Ilmiah?
7.      Apa saja syarat – syarat Karya Tulis Ilmiah?
8.      Apa saja karakteristik penulisan Karya Tulis Ilmiah?

1.3  Tujuan Masalah
Dibuatnya makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas “Metodologi Penelitian” kepada dosen Herty Ramayanti Sinaga,S.E.,M.SI . Selain itu penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas poin-poin yang tertera pada rumusan masalah agar yang membaca mengerti dan paham apa itu kode etik penelitian dan karya ilmiah.

1.4  Manfaat Masalah
1.      Supaya kita dapat mengetahui tentang Etika Penelitian.
2.      Supaya kita dapat mengetahui tentang jenis – jenis Etika Penelitian.
3.      Supaya kita dapat mengetahui tentang point – point penting Etika Penelitian.
4.      Supaya kita dapat mengetahui tentang Karya Tulis Ilmiah.
5.      Supaya kita dapat mengetahui tentang jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah.
6.      Supaya kita dapat mengetahui tentang metode penulisan Karya Tulis Ilmiah.
7.      Supaya kita dapat mengetahui tentang syarat – syarat Karya Tulis Ilmiah.
8.      Supaya kita dapat mengetahui tentang karakteristik penulisan Karya Tulis Ilmiah.
1.5  Metode Pengumpulan Masalah
Makalah ini disusun penulis menggunakan metode pengumpulan data yang bersumber dari handbook e-learning yang disediakan oleh lembaga serta bersumber dari internet.





BAB II
LANDASAN TEORI


2.1  Pengertian Etika Penelitian
Menurut Setiawan, etika adalah konsep yang mengarah pada perilaku yang baik dan pantas berdasarkan nilai-nilai norma, moralitas, pranata, baik kemanusiaan maupun agama.
Etika mengandung tiga pengertian:
1.         Kata etika dapat dipakai dalam arti nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2.         Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral. Misalnya kode etik.
3.         Etika merupakan ilmu tentang yang baik atau yang buruk yang diterima dalam suatu masyarakat.
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos, dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti, antara lain tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak (ta etha) artinya adalah adat kebiasaan. Etika adalah ilmu tentang apa yang bisa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Kata yang cukup dekat dengan etika adalah moral. Moral berasal dari kata latin mos dalam bentuk tunggal, jamaknya mores yang berarti kebiasaan, adat. Etimologi kata etika sama dengan etimologi kata moral karena keduanya berasal dari kata yang berarti adat kebiasaan. Hanya saja bahasa asalnya yang berbeda. Istilah etika atau moral dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kesusilaan. Objek material etika adalah tingkah laku atau perbuatan manusia, perbuatan yang dilakukan secara sadar dan bebas. Sedangkan objek formal etika yaitu kebaikan dan keburukan atau bermoral dan tidak bermoral dari tingkah laku tersebut.
Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip (baik kegiatan untuk penemuan, pengujian atau pengembangan) dari suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan (metode ilmiah).
Jadi dapat disimpulkan bahwa, etika penelitian adalah suatu ukuran dari tingkah laku dan perbuatan yang harus dilakukan/diikuti oleh seorang peneliti dalam memperoleh data-data penelitiannya yang disesuaikan dengan adat istiadat serta kebiasaan masyarakat ditempat ia meneliti.

2.2  Jenis-jenis Etika Penelitian
Selain didasarkan pada kaidah-kaidah ilmiah (metode ilmiah), pelaksanaan penelitian harus mengikuti etika penelitian. Etika penelitian berkaitan dengan norma-norma:
• Norma sopan-santun; peneliti memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di masyarakat.
• Norma hukum; bila terjadi pelanggaran maka peneliti akan dikenakan sanksi.
• Norma moral; peneliti mempunyai itikad dan kesadaran yang baik dan jujur dalam penelitian.
Berkenaan dengan etika sosial, Kemmis dan Taggart dalam Hopkins menjelaskan bahwa terdapat beberapa etika/pedoman yang harus ditaati sebelum, selama dan sesudah penelitian dilakukan sebagai berikut:
1)   Meminta persetujuan dan ijin kepada orang-orang, panitia, atau pejabat yang berwenang.
2)   Ajaklah kawan-kawan sejawat terlibat dan berpartisipasi dalam penelitian.
3)   Terhadap yang tidak langsung terlibat, perhatikan pendapat mereka.
4)   Penelitian berlangsung terbuka dan transparan, saran-saran diperhatikan, dan kawan sejawat diperbolehkan mengajukan protes.
5)   Meminta izin eksplisit, untuk mengobservasi dan mencatat kegiatan mitra peneliti, tidak termasuk izin dari siswa apabila penelitian bertujuan meningkatkan pembelajaran.
6)   Meminta izin untuk membuka dan mempelajari catatan resmi, surat menyurat dan dokumen. Membuat fotokopi hanya diperkenankan apabila di ijinkan.
7)   Catatan dan deskripsi kegiatan hendaknya relevan, akurat dan adil.
8)   Wawancara, pertemuan atau tukar pendapat tertulis hendaknya memperhatikan pandangan lain, relevan, akurat dan adil.
9)   Rujukan langsung, rujukan observasi, rekaman, keputusan, kesimpulan, atau rekomendasi hendaknya mendapat izin atau otorisasi kutipan.
10)    Laporan disusun untuk kepentingan yang berbeda, seperti laporan verbal pada pertemuan staf jurusan, tertulis untuk jurnal, surat kabar, orang tua murid dan lain-lain.
11)    Tanggung jawab untuk hal-hal atau pribadi-pribadi yang sifatnya konfidensial.
12)    Semua mitra penelitian mengetahui dan menyetujui prinsip-prinsip kerja di atas, sebelum penelitian berlangsung.
13)    Hak melaporkan kegiatan dan hasil penelitian, apabila sudah disetujui oleh para mitra peneliti, dan laporan tidak bersifat melecehkan siapapun yang terlibat, maka laporan tidak boleh di veto atau dilarang karena alasan kerahasiaan.
14)    Nama sumber data atau informan, terutama dalam penelitian kualitatif, tidak boleh dicantumkan apabila pencantuman nama tersebut dapat merugikan sumber data atau informan. Sebagai gantinya, nama sumber data atau informan dinyatakan dalam bentuk kode atau nama samaran.
Dalam bisnis pun diperlukan adanya perilaku etis dari para pelakunya dalam melakukan riset/penelitian. Perilaku etis yang dimaksud artinya perilaku yang mengacu kepada norma-norma atau standar-standar moral pribadi dan hubungannya dengan orang lain agar dapat terjamin, bahwa tidak ada seorang pun yang dirugikan. Ada beberapa etika bagi peneliti bisnis yang perlu diperhatikan dan bisa jadi etika ini dapat dipakai untuk penelitian lainnya. Ke empat macam etika dalam bisnis tersebut antara lain:
1.      Etika peneliti pada responden; dalam melakukan pengumpulan data, hak-hak responden harus dilindungi, misalnya responden tidak akan merasa dirugikan baik secara fisik maupun mental. Jika peneliti berhubungan langsung dengan responden maka harus dijelaskan secara langsung tujuan dan manfaat-manfaat yang akan didapat dari studi ini sehingga responden maklum. Selain itu harus diingat  pula bahwa hak atas kebebasan pribadi, misalnya orang mempunyai hak untuk menolak diwawancarai, sehingga peneliti harus meminta izin terlebih dahulu.
2.      Etika peneliti pada klien; dalam suatu riset berdasarkan pertimbangan-pertimbangan etis, klien ingin identitasnya tidak diketahui (misalnya dalam melakukan riset pasar suatu produk baru) sehingga identitasnya tidak ingin diketahui oleh pesaing, maka peneliti harus menghargai keinginannya dan membuat rencana yang menjaga identitas kliennya.
3.      Etika peneliti pada asisten; peneliti biasanya dibantu oleh para asisten peneliti dan tidak etis jika menugaskan seorang asisten untuk melakukan sesuatu, misalnya melakukan wawancara langsung di tempat yang kurang aman sehingga bisa terancam secara fisik, akibatnya dapat saja asisten memalsukan instrument penelitian. Seharusnya peneliti menyediakan fasilitas lain yang membuat asisten merasa aman. Peneliti juga harus menuntut perilaku etis dari para asisten. Perilaku asisten adalah di bawah pengawasan langsung peneliti sehingga jika ia berbuat curang maka yang bertanggung jawab adalah peneliti, sehingga semua asistn selain diberi pelatihan dan supervisi yang baik juga diberi bekal mental yang kuat untuk tidak melakukan tindakan penyelewengan.
4.      Etika klien; sering terjadi bahwa peneliti diminta oleh kliennya untuk mengubah data, menghilangkan bagian-bagian dari hasil analisis data yang dianggap merugikannya dan mengartikan data dari segi yang menguntungkan, dan sebagainya, semua ini merupakan perilaku tidak etis dari klien. Kalau peneliti menuruti kehendak mereka maka ini merupakan pelanggaran terhadap standar-standar etika. Dalam bisnis, hal ini bisa saja terjadi kalau bayaran yang diterima dari klien lebih tinggi dari sewajarnya, sehingga dapat dibayangkan bagaimana kualitas si peneliti tersebut. Bagi peneliti yang dapat dibujuk oleh klien ini hendaknya dapat menolak ajakan tersebut dan memutuskan kontrak dengan klien yang ini selamanya.

2.3  Point-point Penting dalam Etika Penelitian
Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Rangkuman etika penelitian meliputi butir-butir berikut:
1.    Kejujuran, Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil.  Jujur pada kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan.  Hargai rekan peneliti, jangan mengklaim pekerjaan yang bukan pekerjaan Anda sebagai pekerjaan Anda.
2.    Obyektivitas, Upayakan minimalisasi kesalahan/bias dalam rancangan percobaan, analisis dan interpretasi data, penilaian ahli/rekan peneliti, keputusan pribadi, pengaruh pemberi dana/sponsor penelitian.
3.    Integritas Tepati selalu janji dan perjanjian, lakukan penelitian dengan tulis, upayakan selalu menjaga konsistensi pikiran dan perbuatan.
4.    Ketelitian, Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian; secara teratur catat pekerjaan yang Anda dan rekan anda kerjakan, misalnya kapan dan di mana pengumpulan data dilakukan.  Catat juga alamat korespondensi responden, jurnal atau agen publikasi lainnya.
5.    Keterbukaan, Secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya penelitian. Terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru.
6.    Penghargaan terhadap Hak Atas  Kekayaan Intelektual (HAKI), Memperhatikan paten, copyrights, dan bentuk hak-hal intelektual lainnya.  Jangan menggunakan data, metode, atau hasil yang belum dipublikasi tanpa ijin penelitinya.  Menuliskan semua narasumber yang memberikan kontribusi pada riset Anda.
7.    Penghargaan terhadap kerahasiaan (Responden), bila penelitian menyangkut data pribadi, kesehatan, catatan kriminal atau data lain yang oleh responden dianggap sebagai rahasia, maka  peneliti harus menjaga kerahasiaan data tersebut.
8.    Publikasi yang terpercaya, Hindari mempublikasikan penelitian yang sama berulang-ulang ke pelbagai media (jurnal, seminar).
9.    Pembinaan yang konstruktif, Membantu membimbing, memberi arahan dan masukan bagi mahasiswa/peneliti pemula. Perkenankan mereka mengembangkan ide mereka menjadi penelitian yang berkualitas.
10.     Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja, Hargai dan perlakukan rekan penelitian Anda dengan semestinya.  Bila penelitian dilakukan oleh suatu tim akan dipublikasikan, maka peneliti dengan kontribusi terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama (first author), sedangkan yang lain menjadi penulis kedua (co-author(s)). Urutan menunjukkan besarnya kontribusi anggota tim dalam penelitian.
11.     Tanggung jawab sosial, Upayakan penelitian Anda berguna demi kemaslahatan masyarakat, meningkatkan taraf hidup, mudahkan kehidupan dan meringankan beban hidup masyarakat.  Anda juga bertanggung jawab melakukan pendampingan bagi masyarakat yang ingin mengaplikasikan hasil penelitian Anda.
12.     Tidak melakukan Diskriminasi, Hindari melakukan pembedaan perlakuan pada rekan kerja atau mahasiswa karena alasan jenis kelamin, ras, suku, dan faktor-faktor lain yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kompetensi dan integritas ilmiah.
13.     Kompetensi, Tingkatkan kemampuan dan keahlian meneliti melalui pendidikan dan pembelajaran seumur hidup; secara bertahap tingkatkan kompetensi Anda sampai taraf pakar.
14.     Legalitas, Pahami dan patuhi peraturan institusional dan kebijakan pemeintah yang terkait dengan penelitian Anda.
15.     Rancang pengujian dengan hewan percobaan dengan baik, Bila penelitian memerlukan hewan percobaan, maka percobaan harus dirancang sebaik mungkin, tidak dengan gegabah melakukan sembarang perlakuan pada hewan percobaan.
16.     Mengutamakan  keselamatan manusia, Bila harus menggunakan manusia untuk menguji penelitian, maka penelitian harus dirancang dengan teliti, efek negatif harus diminimalkan, manfaat dimaksimalkan; hormati harkat kemanusiaan, privasi dan hak  obyek penelitian Anda tersebut; siapkan pencegahan dan pengobatan bila sampel Anda menderita efek negatif penelitian (jika untuk penelitian medis).
Demikian beberapa point/butir-butir penting diatas mengenai etika penelitian yang harus diikuti oleh seorang peneliti ketika terjun ke suatu masyarakat tempat ia melakukan penelitian, karena dengan merancang rencana yang baik maka akan di dapat pengumpulan data yang maksimal dan sesuai yang diharapkan.

2.4  Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya ilmiah berupa tugas akhir biasanya merupakan syarat utama yang harus dipenuhi oleh mahasiswa yang ingin menyelesaikan studinya. Ada beberapa definisi para ahli tentang karya tulis ilmiah, diantaranya :
1.    Brotowidjoyo
Menurut Brotowodjoyo, karya ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang menampilkan fakta dan dibuat dengan menggunakan metodologi penulisan yang baik dan benar.
2.    Eko Susilo M
Menurut Eko Susilo M, karya ilmiah merupakan suatu tulisan ataupun karangan yang didapatkan sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari dari berbagai hasil pengamatan, penelitian, dan peninjauan terhadap bidang ilmu tertentu, yang disusun dengan menggunakan metode tertentu dengan memperhatikan sistematika penulisan yang baik dan santun, serta dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
3.    Jones
Menurut Jones, karya ilmiah merupakan karangan ilmiah yang ditujukan untuk masyarakat tertentu ataupun profesional yang biasanya bersifat karya ilmiah tinggi.

Jadi karya tulis ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman dan konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Karya tulis ilmiah merupakan suatu sajian bentuk karangan yang dinamis. Karya tulis ilmiah bukan sebuah “pakem” keilmuan sehingga penyajiannya harus menuntut sesuatu yang statis dari waktu ke waktu.
Tingkat keilmiahan sebuah karya tulis dapat diukur oleh keruntunan uraian yang tersaji dalam bentuk kebertamalian antaraspek yang terdapat dalam keterangan tersebut serta kebertalian antarbagiannya. Keterhubungan antarbagiannya sangat erat dan kentara jika diamati melalui sistematika penyajian tulisan yang logis. Apabila bagian landasan teoritis bukan merupakan rangkaian teori yang digunakan untuk menjawab permasalahan atau untuk mendeskripsikan setiap aspek yang dikaji atau diteliti, bagian tersebut tidak berfungsi teori-teori yang melandasi suatu gagasan ilmiah.


2.5  Jenis - Jenis Karya Tulis Ilmiah
1.      Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah laporan ilmiah lengkap dari suatu penelitian setelah kegiatan penelitian berakhir, sebagai pertanggungjawaban ilmiah dan sebagai dokumen tertulis lengkap dari kegiatan penelitian. Dalam laporan penelitian, peneliti memaparkan berbagai langkah yang telah dilakukan selama penelitian dan apa saja hasil yang telah ditemukan dari kegiatan penelitiannya. Dengan demikian, laporan penelitian merupakan media bagi peneliti mengkomunikasikan pelaksanaan penelitian serta hasil-hasilnya kepada orang lain.
2.      Makalah
Makalah adalah salah satu produk  karya tulis ilmiah yang memuat kajian tentang suatu masalah di lingkungan sekitar. Landasan pembahasanya adalah keberadaan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Kajian yang termuat dalam makalah menggunakan pola pikir yang deduktif dan induktif. Pola pikir deduktif adalah cara berpikir yang ditangkap atau diambil dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Sedangkan pola pikir induktif adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang umum.
Makalah juga bisa diartikan sebagai karya akademis produk dari cara membuat karya tulis ilmiah yang diterbitkan pada suatu jurnal yang bersifat ilmiah. Salah satu karya ilmiah ini juga biasanya digunakan sebagai persyaratan ujian pada suatu mata kuliah. Terlebih lagi, dalam tugas tersebut biasanya mahasiswa dituntut untuk memuat saran pemecahan tentang suatu secara ilmiah kedalam makalah mereka. Walau makalah adalah bentuk paling sederhana diantara karya tulis ilmiah lainnya, bahasa yang digunakan dalam makalah tetaplah bahasa yang tegas dan lugas.
3.      Artikel
Karya tulis yang disusun untuk mengungkapkan pendapat seorang penulis atas suatu fakta/data/ pendapat orang lain berdasarkan rangkaian logika tersendiri. tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu (informatif), memengaruhi dan meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif).
4.      Skripsi
Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tuis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. 
Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia.
5.      Tesis
Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam karya tulis ilmiah; untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi. Tesis juga dapat berarti sebuah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa. Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam ilmu pendidikan sesuai ilmu yang telah dipelajari.
6.      Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin Ilmu Pendidikan.

2.6  Metode Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Metode penulisan menulis karya ilmiah adalah suatu cara untuk pelaksanaan secara sistematis dan objektif yang mengikuti langkah-langkah menulis karya ilmiah sebagai berikut.
1.    Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan
Ini merupakan langkah langkah menulis karya ilmiah yang pertama, yaitu melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian
2.    Menyusun hipotesis
Langkah langkah menulis karya ilmiah yang kedua adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari obyek penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika Anda mengamati obyek penelitian.
3.    Menyusun rancangan penelitian
Selanjutnya Anda menyusun rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah langkah menulis karya ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.
4.    Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan
Ini langkah keempat dari langkah langkah menulis karya ilmiah yang merupakan kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian yang dilakukan. Anda lakukan percobaan yang signifikan dengan objek penelitian.
5.    Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data
Setelah melakukan percobaan atas objek penelitian dengan metode yang direncanakan, maka selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap objek percobaan yang dilakukan tersebut. Apa yang terjadi pada objek penelitian. Ini merupakan langkah langkah menulis karya ilmiah yang kelima.
6.    Menganalsis dan menginterpretasikan data
Langkah-langkah menulis karya ilmiah keenam, yaitu mengenalisa dan menginterpretasikan hasil pengamatan yang sudah dilakukan. Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada saat pengamatan. Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan memperkirakan apa yang terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.
7.    Merumuskan kesimpulan dan atau teori
Langkah ketujuh dari langkah langkah menulis karya ilmiah adalah merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang terjadi selama percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian data. Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan dari proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap objek penelitian.
8.    Melaporkan hasil penelitian
Langkah terakhir dari langkah langkah menulis karya ilmiah adalah melaporkan hasil penelitian. Dan, langkah inilah yang sesungguhnya merupakan proses penulisan karya ilmiah. Dengan langkah ini, maka guru atau anak didik dapat menyusun sebuah tulisan atau karya tulis ilmiah yang akan memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas personal.
Jika ingin melakukan proses penyusunan karya tulis ilmiah, maka setidaknya langkah-langkah menulis karya ilmiah ini Anda pahami dan terapkan. Dengan demikian, maka proses penulisan Anda benar-benar objektif dan berguna bagi kehidupan masyarakat. Dan, ini merupakan kontribusi kongkrit Anda kepada masyarakat.
2.7  Syarat - Syarat Karya Tulis Ilmiah
Sebuah karngan ilmiah perlu disusun dengan memperhatikan syarat-syarat berikut.
1.      Menyajikan fakta objek secara sistematis.
2.      Penulisannya cermat, tepat, dan benar, serta tulus, tidak memuat terkaan.
3.      Sistematis, tiap langkah direncanakan secara sistematis, terkendali secara konseptual dan procedural
4.      Tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak merambisi agar pembaca tidak berpihak kepadanya, motivasi penulis hanya untuk memberitahukan tentang sesuatu dan tidak ambisius.
5.      Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung, kecuali dalam hipotesis kerja.
6.      Menggunakan bahasa ilmiah.
7.      Karangan ilmiah tidak emotif, tidak menonjolkan perasaan.
8.      Tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang bernada keraguan.
9.      Tidak persuasive, karangan ilmiah itu benar-benar untuk mendorong pembaca mengubah pendapat, tidak melalui ajakan, tetapi membiarkan fakta berbicara sendiri.
10.  Tidak melebih-lebihkan sesuatu, dalam karangan ilmiah hanya disajikan kebenaran fakta, memutarbalikan fakta akan menghancurkan tujuan penulisan karya ilmiah.

2.8  Karakteristik Karya Tulis Ilmiah
Berdasarkan kajian terhadap cara penyajian karya tulis ilmiah dapat diungkapkan beberapa karakteristik karangan ilmiah sebagaimana dinyatakan dalam Weisman (1961:44-61), Brotowidjojo (1993:58-63),  Keraf (1983:57) dan Suherli (1996:182-200). Yaitu :
1.    Karangan Ilmiah Menyajikan Fakta yaitu berupa fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dengan mengikuti metodelogi penulisan yang benar
2.    Karangan Ilmiah disajikan Definisi, metode penyajian definisi sebagai karakteritik karangan ilmiah meliputi metode eksplikasi, analisis, deskripsi, ilustrasi, perbandingan, analogi, eliminasi, dan etimologi
3.    Karangan Ilmiah menguraikan  permasalahan dengan cara abstrak, jelas/lengkap, objektif, bernalar dan konseptual.
4.    Karangan ilmiah menerapkan teori-teori yang dapat dilakukan secara logis, spesifik tau faktual
5.    Karangan ilmiah disajikan pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara deduktif, induksi, atau berproses.


NO.
Karakteristik
Cara Penyajian
1.
Menyajikan Fakta
-          Objektif
-          Sistematis
-          Cermat
2.
Menyajikan pengertian/definisi tentang judul/permasalahan
-          Deskriptif
-          Eksplikasi
-          Analisis
-          Ilustrasi
-          Perbandingan /analogi
-          Etimologi
3.
Menguraikan Masalah
-          Abstrak
-          Bernalar
-          Objektif
-          Konseptual
4.
Menerapkan Teori
-          Faktual
-          Spesifik
5.
Membahas, memecahkan dan menyimpulan masalah.
-          Induktif
-          Deduktif
Sumber: Kusmana (2010: 20)

Kelima karakteristik karya tulis ilmiah tersebut dapat dijadikan sebagai rujukan bagi para penulis dalam mengungkapkan argument melalui suatu karangan ilmiah. Penyajian argument ilmiah yang dituangkan ke dalam bentuk karangan ilmiah akan berhasil dipahami oleh pembaca ketika menerapkan karakteristik tesebut dengan cara penyajian yang sesuai dengan kriteria suatu karangan ilmiah.


BAB III
METODE ILMIAH
3.1  Review Jurnal
Judul
:
Penerapan Sistem Akuntansi Berbasis Akrual : Kajian dari aspek keprilakuan.

Penulis
:
Teguh Erawati dan Danang Kurniawan

Tujuan
:
Untuk menguji penerapan standart akuntansi pemerintah berbasis akrual dari aspek keprilakuan yaitu komitmen organisasi, sdm, serta pemanfaatan teknologi informasi

Metode Penelitian yang digunakan
:
Kuantitatif

Pengambilan data
:
Teknik survey

Tempat penelitian
:
Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang

Responden
:
Kepala Bag.Keuangan, Sub. Bagian Keuangan, serta Staf bagian Keuangan

Teknik pengambilan sampel
:
Purposive-Sampling  berupa Kuesioner

Hasil Penelitian
:
Menunjukan bahwa penerapan system akuntansi akrual dipengaruhi oleh komitmen organisasi, sedangkan SDM dan pemanfaaatan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap penerapan standart akuntansi pemerintah berbasis akrual

Fenomena yang diangkat
:
Adanya pengembangan system akuntansi pada pengembangan SDM dalam strategi penerapan standart akutansi pemerintah berbasis akrual secara bertahap yang menyebabkan perlunya penyesuaian . Selain itu, salah satu penyebab kelemahan penyususnan laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Magelang adalah lemahnya komitmen pimpinan satuan kerja.


Jenis penelitiannya
:
Deskriptif Kualitatif untuk menggambarkan suatu fenomema atau kondisi tertentu.

Populasi
:
Pengelola keuangan di Satuan Kerja Pemerintah Daerah ( SKPD ) Kabupaten Magelang.

Variabel Independen
:
Komitmen organisasi, SDM dan pemanfaatan Teknologi Informasi.
Indikator :
1.      Komitmen Organisasi yaitu penerimaan atas tujuan nilai-nilai organisasi, rasa memiliki terhadap organisasi, keterlibatan organisasi secara utuh, profesionalisme dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi dan tanggung jawabnya, adanya perasaan menjadi bagian dari organisasi.
2.      SDM yaitu integritas, kompetensi, loyalitas, reward, motivasi, budaya organisasi.
3.      Pemanfaatan Teknologi Informasi yaitu pengolahan data keuangan menggunakan piranti lunak, jaringan internet terpasang dan digunakan untuk komunikasi data keuangan, proses akuntansi selalu menggunakan komputer atau terkomputerisasi, laporan keuangan dihasilkan dari system informasi yang terintergrasi, dukungan perangkat teknologi informasi.

Variabel Dependen
:
Penerapan standart akuntansi pemerintah berbasis akrual.
Indikator :
Kesiapan sumber daya manusia, peran standart akuntansi pemerintah berbasis akrual, factor pendukung berbasis akrual.

Pengukuran dan Ukuran skala yang digunakan
:
Skala likert dengan menggunakan lima pilihan dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.

Pengujian hipotesis
:
Pengujian hipotesis menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan piranti lunak SPSS. Hipotesis diterima jika nilai probabilitas dibawah 0,05.



Jenis probabilitas yang digunakan
:
Jenis probabilitas yang digunakan adalah Proportionate Stratified Random Sampling : Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara profosional. Seperti Kepala bagian keuangan, Sub.bagian keuangan, serta Staf-staf bagian keuangan.

Teori yang digunakan
:
1.      Komitmen Organisasi
Inznillah (2015) menyatakan bahwa komitmen organisasi berarti kemauan dari penerimaan. Seorang individu mau bekerja keras untuk objek, sasaran - sasaran dan nilai nilai tertentu, atau dia menjadi anggota dalam sebuah system. Konsep komitmen organisasi telah didefinisikan sebagai suatu perpaduan antara sikap dan perilaku. Komitmen organisasi menyangkut tiga sikap yaitu, rasa mengidentifikasi dengan tujuan organisasi, rasa keterlibatan dengan tugas organisasi, dan rasa kesetiaan kepada organisasi.
2.      SDM
Wardani dan Andriyani (2017) menyatakan kualitas sumber daya manusia adalah kemampuan sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang cukup memadai. Dalam pengelolaan keuangan daerah yang baik, perangkat desa harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, didukung dengan latar belakang pendidikan dan pelatihan, serta mempunyai pengalaman di bidang keuangan. Sumber daya manusia tersebut mampu memahami logika akuntansi dengan baik dalam penerapan sistem akuntansi.
3.      Pemanfaatan Teknologi Informasi
Ariesta (2013) menyatakan bahwa pemanfaatan adalah perilaku karyawan teknologi dalam tugasnya, pengukurannya berdasarkan frekuensi penggunaan dalam diversitas aplikasi yang dijalankan. Pemanfaatan teknologi informasi merupakan penggunaan secara optimal komputer, perangkat lunak, database, jaringan, electronic commerce, dan jenis lainnya yang berhubungan dengan teknologi informasi (Nadir & Hasyim, 2017).
4.      Penggunaan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual
(peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2005) tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yaitu 318 Penerapan sistem akuntansi berbasis akrual: kajian…. (Erawati, Kurniawan) prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. SAP diterapkan di lingkungan pemerintah baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat atau daerah, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi yang dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.








BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Etika Penelitian adalah langkah – langkah yang perlu diperhatikan oleh seorang peneliti sebagai standar ukuran dari penelitian agar validasi data – data penelitiannya bersifat nyata dan maksimal. Sedangkan Karya Tulis Ilmiah yakni suatu karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah yang disertai etika penelitian.
Simpulan penelitian ini meliputi tiga hal. Pertama, komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual. Kedisiplinan dalam tanggung jawab di SKPD Kabupaten Magelang mendorong kesadaran melaksanakan tugas pelayanan publik dalam implementasi standar akuntansi pemerintah berbasis akrual. Kedua, faktor sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual. Dengan demikian, perlu pelatihan untuk sumber daya manusia yang diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Magelang. Perhatian pemerintah dan penghargaan kepada SDM perlu ditingkatkan agar dalam penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual lebih berkompeten dan efektif. Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual. SKPD Kabupaten Magelang dalam pemanfaatan teknologi informasi seperti komputer dan jaringan internet sudah dilakukan dengan baik, sehingga mendukung penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual.

4.2  Saran
Saat kita melakukan sebuah penelitian yang dapat menghasilkan suatu karya tulis ilmiah, kita harus memahami etika permasalahan. Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan fokus pada karakteristik sumber daya manusia, misalnya kriteria pendidikan terakhir maupun berbagai pelatihan pengelolaan keuangan pemerintah daerah. Pengembangan juga dapat dilakukan dengan desain kualitatif melalui wawancara mendalam maupun Focus Group Discussion dengan responden. Penelitian juga dapat dikembangkan dengan desain eksperimen yang memiliki keunggulan dalam validitas internal.





DAFTAR PUSTAKA

http://elearning-indonesia.net/pluginfile.php/22700/mod_resource/content/1/SAAD_METLIT_P12_R0100.pdf
http://elearning-indonesia.net/pluginfile.php/22702/mod_resource/content/1/SAAD_METLIT_P13_R0100.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar