Analisis Data Berkala
(Lanjutan)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Statistik
Bisnis
Dosen : Depi Permana, M.Pd.
Disusun Oleh:
Fenny Kurniati 16.401.095
Jenrini S. Putri A. Orholbungsu Osrin 16.401.109
Pesta Natalia Br Sitanggang 16.401.181
Rahman Ermawan 16.401.197
Wulan Maula Agustin 16.401.182
KAT – K41 / 16

Jurusan Komputerisasi Akuntansi
Politeknik Piksi Ganesha
Kota Bandung
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Statistik Bisnis. Dan tak lupa sholawat serta salam tetap tecurah kepada Nabi besar
Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan
yang terang dengan membawa agama yang sempurna addinul islam.
Makalah yang kami susun ini telah berhasil menguraikan tentang materi yang berada pada mata kuliah pengantar
statistik bisnis mengenai Analisis Deret Berkala. Makalah yang berjudul “Analisis
Deret Berkala” ini juga bertujuan sebagai bahan ajar agar kita dapat mengetahui tentang apa
dan bagaimana deret berkala itu pada sub-sub materi yang terdapat pada mata
kuliah statistik bisnis dengan disertai contoh analisis dari sebuah kasus.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan pengajar
yaitu Bapak Depi Permana, M.Pd., yang dengan kesabaran dan kelebihannya telah mengajar kami serta teman
– teman yang telah membantu kami.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan wawasan
yang luas bagi kita semua sebagai penyusun juga bagi pembaca.
Terima kasih.
Hormat
Kami,
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
i
Daftar Isi
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar
Belakang
1
1.2 Rumusan
Masalah
1
1.3 Tujuan
Masalah
2
1.4 Manfaat
Masalah
2
1.4 Metode
Pengumpulan Data
2
BAB II PEMBAHASAN
3
2.1
Metode Umum Menguraikan Ke-empat Komponen Data Berkala
3
2.2
Analisis Trend Linier
3
2.1.1 Metode Freehand
3
2.1.2 Metode Semi Average
4
2.1.3 Metode Least Squer (Jumlah
Tahun Genap dan Ganjil)
4
2.3
Analisis Trend Non Linier
6
2.2.1 Trend Parabola
7
2.2.2 Trend Eksponential dan Logaritma
7
BAB III STUDI KASUS
8
3.1 Contoh
Kasus
8
3.2 Penyelesaian Kasus
10
BAB IV PENUTUP
21
4.1
Kesimpulan
21
4.2 Kritik dan
Saran
21
BAB V LAMPIRAN
22
5.1 Contoh Soal
22
5.2 Pertanyaan
Audiens dan Jawaban
27
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Metode Analisis Deret Berkala Lanjutan memungkinkan kita untuk mengetahui
perkembangan suatu atau beberapa kejadian serta pengaruhnya atau hubungannya
terhadap kejadian lain. Dengan data berkala kita dapat membuat ramalan
berdasarkan berdasarkan garis regresi dan garis trend.
Metode Analisis Trend adalah suatu metode analisis statistika yang
ditujukan untuk melakukansuatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan
datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam
informasi yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup
panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar
fluktuasi yang terjadi dan faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap
perubahan tersebut.
Secara teoritis, dalam analisis runtun waktu (Time series) hal yang
paling menentukan adalah kualitas dan keakuratan dari data – data yang
diperoleh, serta waktu atau periode dari data – data tersebut dikumpulkan. Jika
data yang dikumpulkan tersebut semakin banyak maka semakin baik pula estimasi
atau peramalan yang diperoleh. Sebaliknya, jika data yang dikumpulkan semakin
sedikit maka hasil estimasi atau peramalannya akan semakin jelek.
B. RUMUSAN MASALAH
Seperti yang telah penulis uraikan di atas, maka
penulis menemukan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa dan Bagaimana Metode Freehand ?
2. Apa dan Bagaimana Metode Semi Average ?
3. Apa dan Bagaimana Metode Least Squer ?
4. Apa dan Bagaimana Metode Parabola Kuadratik dan
Kubik?
5. Apa dan Bagaimana Metode Eksponensial dan Logaritma?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah yang berjudul “ Analisis Deret Berkala (Lanjutan) ” ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui tentang Metode Freehand.
2. Mengetahui tentang Metode Semi Average.
3. Mengetahuitentang Metode Least Squer.
4. Mengetahui tentang Metode Parabola
Kuadratik dan Kubik.
5. Mengetahui tentang
Metode Eksponensial dan Logaritma.
D. MANFAAT
Adapun manfaat penulisan makalah yang berjudul “Analisis Deret Berkala (Lanjutan)” ini adalah sebagai berikut:
1. Kita dapat mengetahui tentang Metode Freehand.
2. Kita dapat mengetahui tentangMetode Semi Average.
3. Kita dapat mengetahui tentang Metode Least Squer.
4. Kita dapat mengetahui tentang Metode Parabola Kuadratik dan Kubik.
5. Kita dapat mengetahui tentang Metode Eksponensial dan Logaritma.
E. METODE PENGUMPULAN
DATA
Dalam penyusunan makalah ini, perlu sekali pengumpulan data serta informasi
sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas. Oleh karena itu, dalam penyusunan
makalah ini, kami melakukan beberapa metode pengumpulan data, yaitu dengan
mengutip dari dua modul statistik bisnis dan juga browsing di
internet dengan menyunting beberapa informasi yang di dapat, serta di
tambahkan dengan pengetahuan yang kami miliki.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode Umum Untuk Menguraikan Keempat Komponen Data Berkala
a. Untuk keperluan analisis, akan diambil sebuah model yang menyatakan
pengaruh keempat komponen terhadap data yang disebut “model multiplikatif ”
b. Hasil bulanan sering dianggap sebagai produk dari keempat komponen itu,
sehingga diperoleh model :
Y = T S M R
Dengan : T = Trend
S = Gerak Siklis
M = Gerak Musiman
R = Gerak Ireguler / Residu
c. Sedangkan untuk data tahunan gerak musiman biasanya tidak tercermin dalam
total tahunan atau rata-rata bulanan tiap tahun, sehingga modelnya menjadi :
Y = T S R
d. Jika model musiman dibagi dengan pengaruh trend(T) maka modelnya menjadi :
Y = S R
Model ini merupakan pengaruh gabungan antara komponen siklis dan residu.
e. Selain model multiplikatif ada juga yang dinamakan : “model adiktif “,
dengan analogi yang sama maka diperoleh model berikut:
- Hasil Bulanan : Y
= T + S + M + R
- Hasil Tahunan : Y = T + S + R
2.2 Analisis Trend Linier
1)
Metode Freehand
Langkah –
langkah :
1.
Buat sumbu
datar t dan sumbu tegak Y, dimana t menyatakan variabel waktu (tahun, bulan,
dll) dan Y menyatakan variabel yang akan dianalisis (nilai dan berkalanya).
2.
Buat diagram
pencar dari koordinat (t,Y).
3.
Tarik garis
yang dapat mewakili atau paling tidak mendekati semua titik koordinat yang
membentuk diagram pencar tersebut.
4.
Jika garis yang
terbentuk bergerak di sekitar garis lurus, maka cukup alasan untuk menentukan
bahwa trend yang terbentuk adalah trend linier. Sedangkan apabila garis yang
terbentuk cenderung lengkung, maka trend yang terbentuk adalah trend non
linier.
Catatan : Cara
menarik garis trend dengan metode tangan bebas adalah cara termudah, namun
bersifat subjektif.
2)
Metode Semi Average
Cara
ini merupakan cara yang paling mudah dalam menentukan persamaan trend linier
berdasarkan perhitungan data berlaka.
Langkah-langkah :
1.
Data berkala
dibagi menjadi 2 bagian, masing-masing harus mempunyai banyak data yang sama.
Jika banyak data ganjil, maka data yang paling tengah tidak diikut sertakan
dalam perhitungan atau dimasukkan dalam 2 bagian tersebut.
2.
Untuk setiap
bagian dihitung rata-ratanya, sehingga terdapat dua buah nilai sumbu tegak (Y1
dan Y2). Sedangkan untuk sumbu datar (t1 dan t2)
ditentukan berdasarkan waktu (tahun) yang paling tengah untuk setiap bagian. Sehingga
diperoleh dua nilai koordinat (t1 dan Y1) dan (t2
dan Y2).
3.
Lukiskan dua
nilai koordinat pada grafik, lalu hubungkan. Garis yang diperoleh merupakan
trend yang akan dicari persamaannya.
4.
Masukkan dua
nilai koordinat pada persamaan Y = a + b t, sehingga akan diperoleh 2
persamaan.
5.
Tentukan nilai
koefisien a dan b dengan cara eliminasi dan substitusi.
Metode
trend setengah rata – rata merupakan salah satu tekhnik yang di gunakan dalam
melakukan suatu forecast penjualan. Fungsi garis lurus yang di pakai pada
metode ini adalah :
Y = a + b x
Fungsi a, b, dan x dapat
diketahui dengan menggunakan rumus:
a = rata – rata kelompok 1 ( K1 ).
b = rata – rata K2 – rata – rata K1 / n
a = rata – rata kelompok 1 ( K1 ).
b = rata – rata K2 – rata – rata K1 / n
n
= Jumlah tahun dalam K2 atau K1 atau jarak waktu antara rata – rata K1 dengan rata
– rata K2.
X = Jumlah tahun yang dihitung dari periode dasar.
X = Jumlah tahun yang dihitung dari periode dasar.
3)
Metode Least
Squer (Jumlah Tahun Genap dan Ganjil)
Metode kuadrat terkecil menghendaki jumlah
kuadrat penyimpangan antara nilai sebenarnya dan nilai taksiran yang diperoleh
dari trend mencapai harga terkecil.
Peramalan dengan metode kuadrat terkecil akan menghasilkan
jumlahkuadrat kesalahan-kesalahan terkecil. Jika persamaan garis trend linier :
Y= a + bX
Maka untuk menentukan harga konstanta a dan b dengan metode
inidapat menggunakan persamaan normal sbb:
Σ Y = na + b ΣX
Σ XY = a ΣX + bΣX2
Keterangan:
Y = harga-harga hasil observasi
X = unit tahun yang dihitung dari periode dasar
a = nilai trend pada periode dasar
b = perubahan trend (koefisien arah garis)
n = banyaknya data
Untuk menyederhanakan perhitungan, dibuat sedemikian rupa sehinggadiperoleh
ΣX = 0, sehingga harga a dan b menjadi:
Dalam penentuan
skala ΣX = 0 ada 2 kemungkinan, yaitu:
a.
Untuk data
ganjil, angka nol diletakkan pada tahun yang di tengah, sehingga skala X nya
menjadi tahunan. (selisih 1)
Tabel
2.1
Skala
X Untuk Data Ganjil
Tahun
|
1997
|
1998
|
1999
|
2000
|
2001
|
|
X
|
-2
|
-1
|
0
|
1
|
2
|
0
|
Untuk data genap, maka angka nol pada skala X terletak antara
2 tahun yang di tengah sehingga skala X menjadi setengah tahunan. (selisih 2)
Tabel 2.2
Skala X Untuk Data Genap
Tahun
|
1997
|
1998
|
1999
|
2000
|
2001
|
2002
|
|
X
|
-5
|
-3
|
-1
|
1
|
3
|
5
|
0
|
Langkah – Langkah mengerjakan soal untuk metode least squer,
yakni sebagai berikut :
a.
Lihat banyak tahun pada soal, kemudian tentukan tahun median (tahun yang
berada pada pertengahan).
b.
Dengan menggunakan tabel pembantu, kemudian tentukan nilai X/t dengan
ketentuan yang sudah ditentukan, yakni sesuai tahun ganjil (selisih 1) dan
tahun genap (selisih 2). Serta tabel XY dan tabel X2.
c.
Tentukan nilai a dan b dengan rumus
d.
Setelah ditemukan kemudian masukan kedalam persamaan.
2.2 Analisis Trend
Non Linier
Metode kuadrat
terkecil tidak hanya digunakan untuk menentukan persamaan trend linear, tetapi
juga dapat digunakan untuk menentukan persamaan trend non linear.Berikut adalah
beberapa persamaan trend non linear :
1. Trend Parabola
1)
Trend parabola kuadrat (pangkat dua)
Persamaan trend : Y=a+bt+c
Dengan menggunakan cara koding, nilai koefisien a,b dan c dicari dengan
menyelesaikan tiga system persamaan berikut :
= na +
…..1
=
…..2
=
+
…...3
2)
Trend parabola kubik (pangkat tiga)
Persamaan
trend : Y = a+ b t + c
+
Dengan menggunakan cara koding, nilai
koefisien, nilai koefisien a,b,c dan d dicari dengan menyelesaikan empat system persamaan berikut :
= na +
…..1
=
+
…..2
=
+
…...3
=
+
…..4
2. Trend Eksponentialdan Logaritma
Log Y = log a + t log b
|
Persamaan trend logaritma
:
Misalkan : log a = A log
b = B log Y = Y’
Maka persamaan menjadi Y’=A + B t trendsemilinier
Sehingga nilai A dan B dihitung dengan rumus :
BAB III
STUDI KASUS
3. 1 Contoh Kasus
1.
Analisis Trend Linier
1)
Contoh Metode Freehand
Data mengenai hasil penjualan (Jutaan Rupiah) di sebuah perusahaan
“X” selama periode 10 Tahun.
Tabel 3.1
Hasil Penjualan Perusahaan “X” Periode Tahun 1996-2005
Tahun
|
Hasil Penjualan
|
Tahun
|
Hasil Penjualan
|
1996
|
14
|
2001
|
22
|
1997
|
18
|
2002
|
24
|
1998
|
17
|
2003
|
23
|
1999
|
16
|
2004
|
25
|
2000
|
20
|
2005
|
28
|
Tentukan garis Trend untuk data
tersebut dengan metode tangan bebas!
2)
Contoh Metode
Semi Average
Tabel 3.2
Hasil Penjualan periode 1988 - 1999
Tahun (t)
|
Hasil penjualan (Y)
|
1988
|
1850
|
1989
|
1800
|
1990
|
1900
|
1991
|
2000
|
1992
|
1950
|
1993
|
2020
|
1994
|
1980
|
1995
|
1960
|
1996
|
2000
|
1997
|
2200
|
1998
|
2240
|
1999
|
2220
|
Berdasarkan
data diatas untuk tentukan forecast penjualan dengan metode semi average!
3)
Contoh Metode Least
Squer (Jumlah Tahun Genap dan Ganjil) :
a. Survei yang dilakukan PT Falma Indonesia menunjukkan bahwa
permintaan terhadap Margarine sejak tahun 1999 sampai 2005 sbb: (dalam 000 ton)
Tabel 3.3
Permintaan Margarine
PT Falma Indonesia
Tahun
|
Permintaan
(000 Ton)
|
2001
|
200
|
2002
|
225
|
2003
|
295
|
2004
|
350
|
2005
|
410
|
2006
|
470
|
2007
|
510
|
Berdasarkan data di atas:
1.
Gambarkan data
tersebut.
2.
Tentukan
persamaan garis permintaan terhadap margarine dengan metode linier least
square.
3.
Berapa
perkiraan permintaan terhadap margarine untuk tahun 2009?
b.
Data jumlah
produksi baju pada PT Lady selama beberapa tahun yaitu:
Tabel 3.4
Jumlah Produksi
PT Lady
Tahun
|
Produksi ( Unit )
|
2000
|
500
|
2001
|
560
|
2002
|
590
|
2003
|
620
|
2004
|
640
|
2005
|
680
|
2006
|
730
|
2007
|
750
|
Berdasarkan
data diatas :
1.
Gambarkan data
jumlah produksi PT Lady
2.
Buatlah
persamaan trendnya
3.
Berapa
perkiraan produksi tahun 2008?
2.
Analisis Trend Non
Linier
1)
Contoh Metode
Parabola
Data mengenai angka kelahiran per 1000 penduduk daerah “Z”
selama 9 tahun :
Table 3.5
angkakelahiran penduduk daerah “Z” Periode Tahun 2000-2008
Tahun
|
2000
|
2001
|
2002
|
2003
|
2004
|
2005
|
2006
|
2007
|
2008
|
Kelahiran
|
25,0
|
23,7
|
21,3
|
18,5
|
16,9
|
17,6
|
19,5
|
23,6
|
24,0
|
Catatan : Data Rekaan
Buatlah persamaan trendnya !
2)
Contoh Metode Eksponensial
dan Logaritma
Berikut
adalah data mengenai jumlah penduduk (per 1000 di kota A selama periode 10
tahun.
Table 3.6
jumlah penduduk
di kota A periode tahun 1998-2007
Tahun
|
1998
|
1999
|
2000
|
2001
|
2002
|
2003
|
2004
|
2005
|
2006
|
2007
|
Jumlah
Penduduk (
)
|
265,1
|
283,1
|
286,8
|
339,4
|
407,6
|
407,5
|
457,1
|
435,7
|
586,9
|
604,6
|
Buatlah persamaan trend eksponensial dan
trend logaritmanya (n=10)
3.2 Penyelesaian Kasus
1. Metode Trend Linier
1) Penyelesaian Metode Freehand
Sumbu
Datar X = Tahun, Sumbu Tegak Y = Hasil
Penjualan
Gambar 3.1
Diagram Pencar Hasil Penjualan
Terhadap Tahun
Data diagram diatas terlihat bahwagaris
trend yang ditarik cenderung mengikuti garis lurus, sehingga dapat dikatakan
bahwa trend hasil penjualan perusahaan “X” selama periode 10 tahun berbentuk
trend linier naik.
2) Penyelesaian Metode Semi Average
Berdasarkan data diatas untuk menentukan forecast penjualan
dengan metode semi average dapat di lakukan dengan cara:
1. Bagi data historis menjadi 2 bagian menjadi kelompok 1 ( K1 ) dan kelompok 2 ( K2 ), setelah terbentuk pilih yang tingkat pertumbuhan ekonominya paling tinggi, lalu bagi lagi menjadi 2 bagian. Yakni :
1988
— 1850 unit.
1989 — 1800 unit.
1990 — 1900 unit.
——– 0 ————
1991 — 2000 unit.
1992 — 1950 unit.
1993 — 2020 unit.
——- K1 ———-
1994 — 1980 unit.
1995 — 1960 unit.
1996 — 2000 unit.
1997 — 2270 unit.
1998 — 2240 unit.
1999 — 2220 unit.
——– K2 —
1989 — 1800 unit.
1990 — 1900 unit.
——– 0 ————
1991 — 2000 unit.
1992 — 1950 unit.
1993 — 2020 unit.
——- K1 ———-
1994 — 1980 unit.
1995 — 1960 unit.
1996 — 2000 unit.
1997 — 2270 unit.
1998 — 2240 unit.
1999 — 2220 unit.
——– K2 —
2.
Setelah melakukan langkah
diatas lalu tentukan semi total dari masing – masing kelompok.
Pada K1 = 11520
Pada K2 = 12600
Dengan nilai ” n ” = 6.
Pada K2 = 12600
Dengan nilai ” n ” = 6.
3.
Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai
semi average,
* Pada K1.
11520 / 6 = 1920.
Jadi nilai a = 1920.
* Pada K2.
12600 / 6 = 2100.
Jadi nilai a = 2100.
* Pada K1.
11520 / 6 = 1920.
Jadi nilai a = 1920.
* Pada K2.
12600 / 6 = 2100.
Jadi nilai a = 2100.
4.
Tentukan parameter X.
Dalam menentukan parameter X lihat kelompok yang
mempunyai tingkat pertumbuhan ekonomi paling tinggi, pada data ini terletak di
kelompok 1, dan data disini berjumlah genap sehingga 1 tahun bernilai 1/2, oleh
karena itu nilai Nol tidak ditulis.
X
= ..-13,-11,-9,-7,-5,-3,-1,1,3,5,7,9,11,13,..
5. Tentukan persamaan fungsi garis lurus.
5. Tentukan persamaan fungsi garis lurus.
Setelah
mengetahui nilai a , n , rata – rata K1, dan rata – rata K2, maka nilai b dapat
dicari.
b
= 2100 – 1920 / 6 = 30.
Sehingga persamaan fungsi garis lurus dapat di cari
dengan memasukkan nilai tadi ke dalam rumus menjadi.
Y
= 1920 + 30 X.
Sehingga nilai trend tahun 1988 dan 1999 dapat
diketahui, karena data berjumlah genap maka parameter X dibagi dengan 2.
1988.
Y = 1920 + 30 ( -2,5 ) = 1845.
1999.
Y = 1920 + 30 ( 8,5 ) = 2175.
Atau bisa juga membagi nilai b dengan 2 sehingga,
Y = 1920 + 15 X
Untuk tahun :
1988
Y = 1920 + 15 ( -5 ) = 1845.
1999
Y = 1920 + 15 ( 17 ) = 2175.
Y = 1920 + 30 ( -2,5 ) = 1845.
1999.
Y = 1920 + 30 ( 8,5 ) = 2175.
Atau bisa juga membagi nilai b dengan 2 sehingga,
Y = 1920 + 15 X
Untuk tahun :
1988
Y = 1920 + 15 ( -5 ) = 1845.
1999
Y = 1920 + 15 ( 17 ) = 2175.
Dari kedua persamaan diatas dapat diketahui nilai
trend yang membentuk garis lurus dari tahun 1988 sampai dengan tahun 1999
adalah :
1988 — 1845 unit.
1989 — 1875 unit.
1990 — 1905 unit.
1991 — 1935 unit.
1992 — 1965 unit.
1993 — 1995 unit.
1994 — 2025 unit.
1995 — 2055 unit.
1996 — 2085 unit.
1997 — 2115 unit.
1998 — 2145 unit.
1999 — 2175 unit.
Dari
persamaan diatas pula dapat diketahui forecast penjualan pada tahun berikutnya.
2000 — 2205 unit.
2001 — 2235 unit.
2002 — 2265 unit.
2003 — 2295 unit.
2004 — 2325 unit.
2000 — 2205 unit.
2001 — 2235 unit.
2002 — 2265 unit.
2003 — 2295 unit.
2004 — 2325 unit.
3) Penyelesaian Metode Least Squer (Jumlah
Tahun Genap dan Ganjil).
a.
PT Falma
Margarine (contoh jumlah tahun ganjil)
1. Gambar
data permintaan margarine PT Falma Indonesia
Gambar 3.2
Permintaan Margarine PT Falma
2.
Persamaan garis
permintaan terhadap margarine dengan metode linierleast square.
Tabel 3.6
Perhitungan Persamaan Permintaan Margarine
PT Falma Indonesia
Tahun
|
Permintaan (dalam 000) ton
Y
|
X
|
XY
|
X2
|
2001
|
200
|
-3
|
-600
|
9
|
2002
|
225
|
-2
|
-450
|
4
|
2003
|
295
|
-1
|
-295
|
1
|
2004
|
350
|
0
|
0
|
0
|
2005
|
410
|
1
|
410
|
1
|
2006
|
470
|
2
|
940
|
4
|
2007
|
510
|
3
|
1.530
|
9
|
Jumlah
|
2.460
|
0
|
1.535
|
28
|
Persamaannya:
Periode dasar : tahun 2004
Unit X : tahunan
Unit Y : ribuan ton / tahun
3.
Perkiraan
permintaan terhadap margarine untuk tahun 2009?
Y2009 maka nilai X = 5
Y 2009 = 351,43 + 54,82 (5) = 625,54 (ribuan ton)
Jadi, perkiraan permintaan margarine tahun 2009 yaitu 625.540
tonmargarine.
b.
PT Lady (Contoh
Jumlah Tahun Genap)
1.
Gambar data
jumlah produksi PT Lady
Gambar 3.3
Produksi PT Lady
2.
Persamaan trend
Tabel 3.7
Perhitungan Persamaan Produksi
PT Lady
Tahun
|
Produksi
Y
|
X
|
XY
|
X2
|
2000
|
500
|
-7
|
-3.500
|
49
|
2001
|
560
|
-5
|
-2.800
|
25
|
2002
|
590
|
-3
|
-1.770
|
9
|
2003
|
620
|
-1
|
-620
|
1
|
2004
|
640
|
1
|
640
|
1
|
2005
|
680
|
3
|
2.040
|
9
|
2006
|
730
|
5
|
3.650
|
25
|
2007
|
750
|
7
|
5.250
|
49
|
Jumlah
|
5.070
|
0
|
2.890
|
168
|
Persamaannya:
Periode dasar : tahun 2003 - 2004
Unit X : tahunan
Unit Y : unit / tahun
3.
Perkiraan
produksi tahun 2008
Y2008 maka
nilai X = 9
Y 2008 = 633,75
+ 17,20 (9) = 788,57 (dibulatkan 789)
Jadi, perkiraan
perkiraan produksi PT Lady tahun 2008 yaitu 789 unit.
3.2
Metode Trend Non Linier
1)
MetodeParabola
Untuk mengetahui
apakah titik lancer dari data tersebut berpola lurus atau lengkung, maka kita
harus menggambarkan diagram pencarnya terlebih dahulu.
Gambar 3.4
Dari Diagram
disamping terlihat bahwa titik-titik cenderung membentuk pola lengkung (pola
parabola kuadratik). Maka kita dapat menentukan trendnya dengan menggunakan
persamaan tren parabola kuadratik.
Karena banyak
tahun ganjil, maka tahun ditransformasikan menjadi.. , -3, -2, -1, 0, 1, 2,3,…
dengan
=
2004 (tahun median),
transformasi yang digunakan adalah (
diperoleh :
Table 3.8
Perhitungan Persamaan Trend Parabola Kuadratik
Tahun
|
Angka Kelahiran (
)
|
Koding (
)
|
|
|
|
|
2000
|
25
|
-4
|
16
|
256
|
-100
|
400
|
2001
|
23,7
|
-3
|
9
|
81
|
-71,1
|
213,3
|
2002
|
21,3
|
-2
|
4
|
16
|
-42,6
|
85,2
|
2003
|
18,5
|
-1
|
1
|
1
|
18,5
|
18,5
|
2004
|
16,9
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2005
|
17,6
|
1
|
1
|
1
|
17,6
|
17,6
|
2006
|
19,5
|
2
|
4
|
16
|
39
|
78
|
2007
|
23,6
|
3
|
9
|
81
|
70,8
|
212,4
|
2008
|
24
|
4
|
16
|
256
|
96
|
384
|
Jumlah
|
190,1
|
-
|
60
|
708
|
88
|
1409
|
Dengan menggunakan persamaan (1), (2) dan
(3) diperoleh 3 persamaan berikut :
(1)
= na + c
190,1 = 9a + 60c
(2)
= b
-8,8 = 60b
(3)
+
1409 = 60a + 708 c
Selesaikan
persamaan (2) untuk memperoleh b
(2)
60b =
-8,8
b =
b =
0,15
Selanjutnya persamaan (1) dan (3) digunakan
untuk mengeliminasi a
(1) 9a + 60c
= 190,1 x60 540a + 3600c = 11406
(3) 60a + 708c = 1409
x9 540a + 6372c = 12681
-2772c = -1275
C=
C=
0,46
Substitusi c untuk memperoleh nilai a
(1)
9a + 60c = 190,1
9a +60(0,46) = 190,1
9a + 27,6 =190,1
9a = 190,1 – 27,6
9a = 162,5
a =
a =18,06
Sehingga
trend parabola kuadratiknya adalah Y = 18,06-0,15+0,46
2) Metode Eksponensial dan Logaritma
Karena banyak tahun genap, maka tahun ditransformasikan
menjadi…, -5, -3, -1, 1, 3,5,… dengan
=2002,5(tahun median) maka transformasi
yang digunakan adalah 2 (
-2002,5) sehingga diperoleh : (n=10) Table 3.9
Tahun
|
Jumlah Penduduk(
)
|
Koding(
)
|
|
Log
|
Log
|
1998
|
265,1
|
-9
|
81
|
2,42
|
|
1999
|
283,1
|
-7
|
49
|
2,45
|
|
2000
|
286,8
|
-5
|
25
|
2,46
|
|
2001
|
339,4
|
-3
|
9
|
2,53
|
|
2002
|
407,6
|
-1
|
1
|
2,61
|
|
2003
|
407,5
|
1
|
1
|
2,61
|
|
2004
|
457,1
|
3
|
9
|
2,64
|
|
2005
|
435,7
|
5
|
25
|
2,66
|
|
2006
|
586,9
|
7
|
49
|
2,77
|
|
2007
|
604,6
|
9
|
81
|
2,78
|
|
Jumlah
|
4073,8
|
-
|
330
|
25,93
|
|
perhitungan
persamaan eksponensial dan logaritma
3) Dengan
Log DDengan menggunakanrumus diperoleh
Log a =
=
a = antilog (2,593) =391,74
Log b =
=
b = antilog (0,021) =1,05
Sehingga persamaan
trend logaritmanya adalah
log Y =2,593+0,021 t
Sedangkan persamaan trend eksponennya adalah
Y=391,74x(1,05
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan menggunakan metode – metode yang secara teoritis telah kami uraikan
serta beberapa contoh dapat kami simpulkan bahwa dengan peramalan atau
pentaksiran penjualan untuk 1 dekade (rata – rata) dapat dihasilkan, dan adapun
dengan hasil dari perhitungan, terdapat kemajuan, kemunduran, depresi dan juga
pemulihan dari depresi penjualan.
Dengan analisis yang kami lakukan, kami telah mendapatkan atau dapat
mendeskripsikan bahwa sebagian besar metode pada data berkala trend linier
menggunakan “ganjil – genap”. Akan tetapi tidak hanya pada trend linier saja,
melainkan pada trend non linier pula menggunakan “ganjil – genap”.
4.2 Saran
Kami selaku penulis dan pengurai dari makalah ini, memberikan saran agar
pembaca dapat menganalisis lebih lanjut dan diperlukan latihan – latihan soal
yang terkait dengan pembahasan makalah kami. Serta kami meminta agar makalah
kami diberikan masukan guna memperbaiki makalah kami.
BAB V
LAMPIRAN
5.1 Contoh – Contoh Soal
1. Tentukan
persaman trend linier dengan metode setengah rata-rata!
Jawab :
Karena
banyak data genap (10 tahun) maka setiap bagian mempunyai 5 buah data.
Tahun (t)
|
Hasil penjualan (Y)
|
|
1996
|
14
|
|
1997
|
|
|
1998
|
17
|
|
1999
|
16
|
|
2000
|
20
|
|
2001
|
22
|
|
2002
|
24
|
|
2003
|
23
|
|
2004
|
25
|
|
2005
|
28
|
Masukan 2 nilai koordinat pada persamaan Y
= a + b t
a.
Untuk ( 16 , 23 ) => 16+23b (1)
b.
Untuk (19 , 27.5) =>
19+27.5b (2)
selanjutnya lakukan eliminasi dan
substitusi untuk memperoleh nilai a dan b
Hasil
penjualan (Y)
Gambar
5.1 perkiraan garis trend
Sehingga persaman trend liniernya adalah
Y=
Dari
persaman trend diperboleh b= ,
artinya hasil penjualan diperkirakan akan sebesar setiap
tahun.
Dengan menggunakan persaman trend tersebut
kita bisa memperkirakan berapa hasil penjualan pada tahun 2008, yaitu dengan
memasukan nilai tahun pada persaman tersebut, sehingga diperoleh:
T=2008 => Y +( x
2008)
Untuk tahun 2008
diperkirakan hasil penjualan mencapai Rp.
2. Berikut
ini contoh metode Semi Average Data Ganjil-Ganjil (Banyaknya Keseluruhan Data
Berjumlah Ganjil dan Banyaknya Data Dalam Kelompok Juga Ganjil). Data penjulan
PT "S". Dengan menggunakan data tersebut diminta untuk membuat
peramalan penjualan untuk tahun 2008 dengan menggunakan metode Semi Average.
Jumlah seluruh data di atas adalah 5 data (Ganjil ). Oleh karena itu analisis data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a.
Mengelompokkan data
menjadi 2 kelompok. Karena jumlah seluruh data adalah Ganjil, maaka sebelum
membagi menjadi dua kelompok harus disesuaikan dulu. Penyesuaian dapat
dilakukan dang salah satu dari dua cara yang ada. Misalnya diasumsikan
disesuaikan dengan menduplikasi data yang terletak di tengah yaitu data tahun
2004, sehingga seluruh data menjadi berjumlah 6 data (Genap). Selanjutnya baru
dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 3 data
(Ganjil)
b.
Menentukan periode
dasar. Misalnya diasumsikan periode dasar menggunakan tahun tengah data tahun
kelompok I, sehingga periode dasarnya adalah tahun 2003
c.
Menentukan Angka Tahun.
Karena periode dasar 2003 berangka tahun x = 0, maka angka tahun untuk tahun
2002 adalah -1 dan angka tahun untuk 2004, 2004', 2005, 2006 berturut-turut
adalah 1, 2, 3, 4 dst.
d.
Menentukan nilai Semi
Total yakni Jumlah total penjualan masing-masing kelompok. Untuk kelompok I,
Nilai Semi Totalnya adalah 120 + 110 + 128 = 358. Dengan cara yang sama
dihitung Nilai Semi Total untuk Kelompok II.
e.
Menentukan Semi average
tiap Kelompok data. Semi Average untuk kelompok I adalah (semi total kelompok I
dibagi jumlah data kelompok I sehingga nilainya adalah 358/3=119,33. Dengan
cara yang sama juga dihitung Semi Average untuk Kelompok II.
Ringkasan Perhitungan disajikan pada tabel
berikut:
Dari perhitungan tersebut di atas, ditentukanlah nilai
a dan b sehingga diperoleh fungsi persamaan untuk peramalan dengan cara sebagai
berikut:
·
Nilai a ditentukan
berdasarkan nilai Semi Average untuk kelompok yang tahun tengahnya digunakan
sebagai periode dasar. Pada kasus ini periode dasar menggunakan tahun tengah
kelompok I, sehingga nilai a adalah sebesar nilai Semi Average kelompok I yakni
119,33
·
Menentukan nilai b
Karena Jumlah data dalam kelompok adalah ganjil maka untuk menentukan nilai b
dapat langsung dengan cara membagi selisih antara nilai Semi Average kelompok
II dan I dengan jumlah data dalam kelompok sehingga hasilnya (142,67 - 119,33)
/ 3 = 7,78
·
Menentukan Fungsi
Peramalan. Karena nilai a=142, 67 dan nilai b= 10,89, maka fungsi peramalannya
adalah Y= 119,33+ 7,78X
Perhitungan
selengkapnya adalah sebagai berikut:
Dengan menggunakan fungsi peramalan yang diperoleh
dengan metode Semi Average tersebut selanjutnya dilakukan peramalan penjualan
tahun 2008 dimana angka tahun 2008 adalah 6 (X = 6). Diramalkan penjualan tahun
2008 sebesar 166 unit.
3.
Berikut adalah jumlah
produksi barang (unit) di perusahaan “Y” selama periode 13 tahun.
Tabel 5. 2
jumlah produksi barang perusahaan “Y”
periode tahun 1996-2008
Tahun
|
Jumlah Produksi
|
1996
|
112
|
1997
|
124
|
1998
|
116
|
1999
|
155
|
2000
|
140
|
2001
|
175
|
2002
|
190
|
2003
|
200
|
2004
|
185
|
2005
|
210
|
2006
|
225
|
2007
|
230
|
2008
|
250
|
Catatan
: data rekaan
Tentukan
persamaan trend linier untuk data tersebut ! (n=13)
5.2 Pertanyaan Audiens
1. Bagaimana cara membedakan dari semua trend yang telah diuraikan? (Rika
Puzia Lestari – 16.401.112)
Jawaban : Cara membedakan antara Trend Linier dan Trend Non Linier dapat
dilihat dari bentuk persamaannya, pada trend linier baik metode freehand,
Average dan Least Squer dengan persamaan Y = a + bx yang dimana variable x
selalu berpangkat 1, maka dari itu dikatakan Trend “Linier”. Sedangkan pada
trend Non Linier dengan variable x akan berpangkat lebih dari 1, dengan metode
trend parabola kuadratik dengan variable x2 nya, kemudian trend
parabola kubik dengan maksimal variable pada x3. Kemudian trend
logaritma dengan persamaan log Y = log A + t log B. Dan yang terakhir trend
eksponensial dengan persamaan Y = a bt atau dapat dikatakan sebagai
antilog dari trend logaritma.
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2013. Statistika
Deskriptif Plus. upp stim ykpn.Yogyakarta.
Hatimatunnisani,
Hani dan Diany Wulanratmini. 2010. Modul Statistik Bisnis. Piksi Ganesha
Bandung: Bandung.
Supagat, Andi.
2007. Statistika dalam Kajian Deskriptif. Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar